MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Forum Mahasiswa Lerpak (Formal) bersama tokoh masyarakat Desa Lerpak, Kecamatan Geger, Bangkalan menggelar aksi solidaritas di kediaman Mudiyah, Kepala Desa Lerpak pada, Minggu (25/12/2016). Mereka menuntut M. Sumbri, suami Mudiyah minta maaf kepada Ahmad, korban pemukulan, 17 November lalu.
Dalam kejadian itu, M. Sumbri yang juga  mantan Kades Lerpak melakukan pemukulan terhadap Ahmad yang juga aktifis IKAMABA (Ikatan Mahasiswa Bangkalan) Surabaya. Pemukulan tersebut dipicu gerakan Ahmad  bersama mahasiswa Lerpak lain melakukan program gerakan kembali ke desa meliputi pendidikan, pemberdayaan dan advokasi. Gerakan itu dinilai M Sumbri sebagai sebuah ancaman.
Dalam aksi tersebut, Formal dan masyarakat Lerpak berjumlah 50 orang juga menuntut M. Sumbri tidak lagi melakukan tindak kekerasan kepada mahasiswa lainnya dalam bentuk apapun ke depannya. “Kita ikut melakukan ini dalam rangka tabayun atau klarifikasi kepada suami Kades Lerpak untuk meminta maaf kepada mahasiswa,†ujar Rohman yang juga aktivis Formal ini.
Beruntung dalam aksi solidaritas itu, ada aparat Polsek Geger dan staf Kecamatan Geger yang ikut memediasi. Akhir dari pertemuan mediasi itu, M. Sumbri mengakui kesalahannya dan secara terbuka meminta maaf kepada Ahmad dan juga kepada mahasiswa lainnya. Dan M. Sumbri mengajak islah dan saling maaf-memaafkan yang diteruskan saling jabat  tangan antara Ahmad dan M. Sumbri.
Diakhir pertemuan tersebut M. Sumbri selaku suami dari Kades Mudiyah mengajak para mahasiswa dan pemuda Lerpak untuk ikut berpartisipasi membangun dan memperbaiki Desa Lerpak. “Mari kita bersama membangun desa ini tanpa ada kekerasan. Mahasiswa harus mengawal itu semua,” ucap M. Sumbri usai berjabatan tangan dengan mahasiswa lainnya sebagai tanda damai kedua belah pihak.
Eko, Mata Bangkalan