matamaduranews.com-SUMENEP-Silaturrahim dengan Himpunan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kecamatan Arjasa, Nurfitriana selaku Bunda PAUD Sumenep dititipi banyak harapan, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan guru PAUD.
Pertemuan antara HIMPAUDI Arjasa dengan Bunda PAUD itu digelar di pendopo kecamatan setempat, Selasa malam (04/12/2018). Selama pertemuan, Bunda Fitri didampingi Kepala Dinas Pendidikan H A. Shadik dan Ketua DWP Chosnul Chatimah.
Selain silaturrahim, acara diformat dengan dialog guna mencari solusi atas semua kendala dan tantangan PAUD khususnya di Arjasa.
“Dengan tabayun kita semua akan bisa memecahkan semua persoalan,” respon Bunda Fitri menanggapi semua keluhan dan juga masukan para guru PAUD.
Menurutnya, apabila semua persoalan terpecahkan, komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan PAUD terus menggelora.
Karena bagaimanapun, komitmen dan keberpihakan pemerintah dan guru terus fokus memikirkan pendidikan PAUD terus berjalan dan semakin berkualitas.
“Kita tahu Kecamatan Arjasa memang jauh dari daratan, tapi semangat kita tidak bole kalah karena faktor geografis,” kata Bunda Fitri bakar semangat para guru PAUD.
Bunda Fitri menagaskan, jika guru PAUD harus tetap optimis dan yakin jika pemerintah tetap komitmen untuk PAUD. Semua itu, aku Bunda Fitri, karena pemerintah sadar bahwa jumlah penduduk Indonesia sangat banyak dan masuk lima besar setelah India.
Dan ketika jumlah penduduk sudah banyak maka ada dua kemungkinan, pertama bisa menjadi potensi dan kekuatan yang besar atau bisa menjadi beban untuk negara.
“Kalau semua penduduknya berkualitas bisa membangun negara ini menjadi lebih baik, sebaliknya, jika kualitas penduduk ini rendah maka negara akan terbebani,” ungkap perempuan cantik yang sering dikatakan Srikandi Madura.
Sementara, kriteria penduduk berkualitas, jelas Bunda Fitri, pertama sehat, berpendidikan, dan berkecukupan secara ekonomi.
Untuk bisa mencetak generasi yang berkualitas, harus dimulai dari pendidikan. Fase utama pendidikan itu mulai PAUD.
“Kita harus semangat, telaten, dan terus inovatif dalam memberikan pembelajaran kepada anak usia dini,” ajaknya.
Rusydiyono, Mata Madura