Melirik Buah Tekad Marisa, Duta JPI Jatim dari Sampang

Marisa, Duta Pemuda Indonesia Provinsi Jawa Timur asal Sampang, Madura. (Marisa for Mata Madura)

MataMaduraNews.comSAMPANG – Kegagalan bukan akhir dari segalanya. Begitulah pembuktian yang dilakukan oleh Marisa, delegasi Jambore Pemuda Indonesia (JPI) Provinsi Jawa Timur yang digelar di Sawah Lunto, Padang, Sumatera Barat, 15 – 21 November lalu. Dulu, Marisa memiliki masa kelam saat gagal menjadi Duta Wisata Sampang. Namun dengan tekad yang kuat, ia mampu melejit ke tingkat provinsi sebagai Duta JPI.

Syahid Mujtahidy dari Mata Madura berhasil membongkar proses perempuan berusia 18 tahun yang baru naik daun itu pada Sabtu, 02 Desember lalu. Terutama, seputar kado yang akan diberikan terhadap tanah kelahiran sepulang dari JPI di Sumatera Barat dua pekan sebelumnya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

***

Berapa kali Anda ikut ajang duta?

Ini baru pertama kali. Sebenarnya bukan yang pertama, saya waktu masih SMA pernah mengikuti Duta Wisata di Kabupaten Sampang, tapi saya gagal, tidak lolos. Jadi, ini yang pertama kali dan langsung tingkat Nasional.

Bagaimana seleksi Jambore Pemuda Indonesia (JPI)?

Awalnya, itu delegasi dari setiap kabupaten di Jawa Timur. Di Jawa Timur ada 38 kabupaten, namun 5 kabupaten tidak ikut serta. Jadi, hanya ada 33 kabupaten. Setiap kabupaten mengirimkan sepasang delegasi, satu perempuan dan 1 laki-laki. Total peserta adalah 66, lalu di-interview. Aduh, saya gemetar dan keringetan waktu itu. Tapi alhamdulillah, saya lolos bersama 13 peserta yang lain. Tujuh peserta perempuan dan tujuh peserta adalah laki-laki. Saat pengumuman nama saya disebut, teman-teman langsung memeluk saya, dan mengucapkan selamat pada saya.

Bagaimana model seleksi di tingkat kabupaten?

Itu langsung ditunjuk. Saya juga kaget waktu dihubungi oleh Disporabud Sampang. Sebenarnya, ada tiga yang masuk pertimbangan. Saya, Kacong Sampang, dan Jebing Sampang. Tapi finally, saya dan Kacong Sampang yang diutus. Kalau berbicara public speaking memang Jebing Sampang lebih dari saya. Tamun kalau di bidang talent, insyAllah saya yang lebih unggul, terutama di bidang tari.

Apa kunci sukses jadi delegasi JPI Provinsi Jawa Timur?

Harus paham keorganisasian, kebangsaan, dan saya sejak SD sudah belajar nari, jadi itu menjadi nilai plus bagi saya. Saat diwawancarai saya diminta untuk nari, saya bingung nari tanpa musik awalnya. Tapi saat dicoba, saya langsung ditebak bahwa saya penari. Iya saya ceritakan kalau memang aktif di sanggar tari. 13 orang lainnya itu orang jadi semua, saya tidak mengira bisa lolos.

Apa yang diberikan terhadap Jatim?

Saya menjadi bagian dalam salah satu even yang diselenggarakan untuk mempersembahkan Harapan I, yaitu dalam Lomba Senam Poco-Poco.

Bagaimana support orang tua?

Orang tua dukung, sampai ibu bilang; didahului kamu ya, Nak. Ibu belum pernah naik pesawat, saat itu saya berangkat menggunakan pesawat waktu mewakili Jatim di Jambore Pemuda Indonesia.

 Apa yang akan dilakukan untuk Kabupaten Sampang usai lolos jadi JPI?

Saya dengan teman-teman yang lain yang sudah pernah terjun ke dunia itu, akan menanamkan bahwa semua kalangan bisa, pemuda Sampang juga bisa. Kami akan mewadahi para pemuda untuk Kabupaten Sampang yang lebih baik. Nanti, akan semakin banyak duta-duta baru dari pemuda-pemuda Sampang. Kami juga akan berbagi trik bagaimana caranya lolos. Pokoknya, iya memberikan arahan dan mewadahi.

 Apakah ada intruksi khusus untuk Anda dari Pemkab Sampang untuk kemajuan kabupaten sendiri?

Itu masih belum ada. Tapi tanpa itu, kami tetap akan berpartisipasi dengan pemuda-pemuda lainnya dalam beberapa even Sampang, terutama untuk menunjukkan ini wajah baru pemuda Sampang dan ini penerus Sampang.

 Anda adalah satu-satunya delegasi dari Madura, apa pesan Menpora ketika bertemu langsung di stan JPI Provinsi Jatim?

Awalnya saya diminta untuk menyapa menggunakan Bahasa Madura, saya lakukan itu dengan menanyakan kabar. Lalu, saya memperlihatkan produk-produk asli Jatim. Bapak Menpora (Imam Nahrawi, red) yang juga asli Madura, Bangkalan, sebelum meninggalkan tempat memberikan pesan khusus bagi saya. ”Bagus, tunjukkan Madura! Biar tidak hanya dari kabupaten-kabupaten lain yang dikirim, tunjukkan kalau Madura juga bisa,” itu kata Menpora kepada saya. Itu juga yang membuat saya semakin semangat. [*]

 

BIODATA MARISA

Tetala: Sampang, 21 Mei 1999 | Alamat: Jl. Mutiara No. 76 Kabupaten Sampang | Status: Mahasiswi | Pengalaman Organisasi: Paskibraka tahun 2015 (sampai sekarangg PPI), PBV. Mutiara, Sanggar Tari Kikana Rahman Art Production, Duta Pemuda Kabupaten Sampang, Duta Pemuda Indonesia Provinsi Jawa Timur | Motto: Selalu ada harapan  bagi mereka yang sering berdoa, selalu ada jalan bagi mereka sering berusaha, karena usaha tidak pernah mengkhianati hasil.

Exit mobile version