Membangun Kewirausahaan Pertanian-Peternakan yang Terintegrasi ala Desa Samatan

×

Membangun Kewirausahaan Pertanian-Peternakan yang Terintegrasi ala Desa Samatan

Sebarkan artikel ini
Membangun Basis Kewirausahaan Sosial Pertanian-Peternakan
Kandang Komunal Rahayu sebagai bentuk Integrasi Pertanian dan Petermakan sebagai social enterpreneurship yang dikembangkan Kepala Desa Samatan, H Mohammad Tamyis.

matamaduranews.comPAMEKASAN-Sebagai komitmen mewujudkan desa yang mandiri dan hebat, di akhir tahun 2021 ini, Kabupaten Pamekasan mengadakan Lomba Desa Tematik.

Dari semua peserta lomba, telah terpilih 10 besar. Dari 10 besar tersebut, panitia dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pamekasan melakukan seleksi dengan berdasarkan hasil presentasi dan kunjungan lapangan dari 10 desa tersebut.

Ada lima desa yang terpilih sebagai nominator pemenang. Yaitu, Desa Bunder Kecamatan Pademawu, Desa Gagah dan Desa kertagena Daya, Kecamatan Kadur, Desa Palengaan Laok kecamatan Palengaan dan terakhir Desa Samatan, Kecamatan Proppo.

Di antara lima nominator pemenang itu, Mata Madura berkesempatan wawancara dengan Kepala Desa yang menjadi salah satu nominator lima besar pemenang Desa Tematik, yaitu Kepala Desa Samatan, Lecamatan Proppo, H Mohammad Tamyis, S. Ag, di rumahnya.

Berikut wawancara Johar Maknun, Kepala Biro Mata Madura di Pamekasan dengan alumni UIM Pamekasan ini, Sabtu (30/11/2021) .

Apa yang melatarbelakangi Desa Samatan membangun Integrasi Pertanian dengan Peternakan sehingga masuk nominator Desa Tematik?

Saya pernah membaca, ada penelitian yang menyebutkan bahwa pertanian adalah salah satu bidang yang tidak diminati kaum millineal. Mengapa? Karena secara ekonomi pertanian dianggap tidak menjanjikan, tertinggal, dan kotor.

Nah, ini tantangan bagi saya. Apalagi, secara geografis, dari total luas Desa Samatan 36,200 Ha2, terdapat 23 Ha2 berupa lahan pertanian. Artinya lebih dari separuh, tanah di Desa Samatan adalah lahan pertanian.

Saya melihat bahwa pertanian ini adalah hal yang strategis bagi masyarakat Desa Samatan. Karena itu, saya ingin agar sektor pertanian ini berada di etalase terdepan dalam RPJMDes Samatan.

Dengan sektor pertanian dan Peternakan dijadikan sebagai tema pembangunan desa, maka segala sumber daya pastinya dikerahkan untuk membangun pertanian dan peternakan.

Lalu apa strategi anda untuk meggerakkan Desa Samatan sebagai desa bertemakan Integrasi Pertanian dan Peternakan?

Pertama, menjadikan Integrasi Pertanian dan Petermakan sebagai social enterpreneurship. Mengapa harus integrasi pertanian dengan peternakan sebagai basis social enterprenneurship? Karena jika ingin mensejahterakan masyarakat melalui pertanian dan peternakan, maka pertanian dan peternakan harus mampu memberikan keuntungan yang maksimal. Agar maksimal, maka harus efisien.

Nah efisiensi inilah yang akan menaikkan margin profitnya. Kerugian di antaranya disebabkan oleh inefisiensi.

Kenapa integrasi pertanian dan peternakan bisa menciptakan efisiensi? Karena limbah peternakan yang biasanya dibuang, di sini diolah agar jadi pupuk organik yang bisa dipakai oleh pertanian.

Dan limbah pertanian yang biasanya dibuang, diolah agar bisa jadi pakan ternak.

Alhamdulillah, dengan cara ini, banyak masyarakat Desa Samatan yang ikut program ini. Dan dengan sistem ini, maka kita ba menciptakan peternakan dan pertanian zero waste (bebas limbah).

Kedua, kita siapkan pasar. Kenapa pasar? Karena senagus dan sebanyak apapun produknya, jika tak dipasarkan, maka tidak akan jadi uang. Agar jadi uang, maka kita siapkan pasar.

Karena itulah, minimal setahun sekali kami adakan bursa sapi berbasis syariah. Mengapa harus berbasis syariah? Selama ini, harga sapi di pasar konvensional sangat bergantung pada belantik. Jika belantiknya berpihak pada peternak, maka peternak akan dapat untung. Tetapi jika belantiknya lebih betpihak kepada pembeli, maka peternak harus siap rugi.

Dan bagi pembeli, sistem syariah ini lebih menguntungkan. Karena pembeli akan dijatuhkan dari komoditi sapi potong yang dijual dengan praktik curang.

Ke depan, kami berharap di Desa Samatan, pemerintah bisa membangun RPH (Rumah Pemotongan Hewan) berbasis syariah, pasar ternak, dan breeding farm.

Sejauh ini, apa yang sudah dilakukan Pak Kades?

Untuk pelaksanaan Desa Tematik ini, kami sudah membangun Kandang Komunal bernama Rahayu. Kandang ini dikelola oleh Kelompok Tani Berbasis Peternakan.

Kandang Komunal ini, selain jadi tempat pemggemukan sapi potong, juga menjadi sumber belajar. Sekolah Lapang bagi para peternak sekaligus petani.

Terakhir Pak Kades, apa kesan anda atas terpilihnya Desa Samatan sebagai nominator Lomba Desa Tematik?

Terpilihnya Desa Samatan sebagai nominator Lomba Desa Tematik, merupakan pencapaian atas kinerja masyarakat terhadap pembangunan desa.

Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala partisipasi masyarakat terhadap pembangunan Desa Samatan. (**)

KPU Bangkalan