CatatanPemerintahan

Membangun Sumenep Tak Melulu Mengandalkan APBD atau APBN

Mudik Balik Gratis
Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat meninjau program arus mudik gratis di atas kapal di Kalianget menuju Kepulauan Kangean.

matamaduranews.com-Yang dilakukan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo dalam membangun Kabupaten Sumenep tak hanya mengandalkan APBD atau APBN.

Lalu dari mana dana-nya?

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Pertama, dari CSR Perusahaan yang ada di Kabupaten Sumenep.
Kedua, dari Baznas.
Ketiga, dari uang pribadi Bupati Fauzi.

Dua sumber di atas bisa anda googling. Cari di google apa saja yang dibangun melalui sumber dana CSR dan Baznas.

Untuk point yang ketiga. Tidak ada yang mempublikasikan. Memang pak Bupati Fauzi tak mau dipublikasikan karena takut riya’ alias pamer.

Bagaimana bisa dana CSR membangun aspirasi warga?

Sebagai Kepala Daerah. Bupati Fauzi hanya mengetuk kepada para pimpinan perusahaan yang mengais rezeki di Kabupaten.

Pak Bupati Fauzi hanya bilang: ayo bantu masyarakat Sumenep. Sisihkan sebagian dari keuntungan perusahaan untuk kemaslahatan. Toh itu bagian dari amal jariyah. Yang akan dipetik nanti di akhirat.

Pesan pesan itu selalu disampaikan Pak Bupati Fauzi saat pertemuan dengan para pemimpin perusahaan. Dengan harapan ada akselerasi pembangunan di Kabupaten Sumenep.

Itulah model kepemimpinan Mas Doktor Fauzi Wongsojudo dalam membangun Kabupaten Sumenep.

Kolaborasi dan elaborasi dengan berbagai pihak terus dilakukan Pak Bupati Fauzi sehingga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumenep masuk di urutan ke-9 se Jawa Timur.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumenep tertinggi di Pulau Madura.

Dan Penurunan Angka Kemiskinan juga tertinggi se Jatim. Maksudnya jumlah pengurangan orang miskin peringkat pertama se Jawa Timur.

Ini kata Kepala BPS Sumenep, Joko Santoso, lho…

Joko Santoso mengatakan, jumlah penurunan orang miskin di Sumenep sebagai peringkat pertama dalam penanganan kemiskinan di Jawa Timur.

“Ini bersejarah bagi Sumenep. Era pak Fauzi memberikan bukti konkret dalam persoalan kemiskinan,” ucap Pak Joko Santoso yang dikutip dari detik.com, Rabu lalu. (bahri)

Exit mobile version