Mengejutkan, Abu Janda Disebut Menyusup ke NU

Abu Janda Menyusup ke NU
Abu Janda alias Permadi Arya (FOTO:istimewa)

matamaduranews.comJAKARTA-Di tengah warganet ramai membincangkan Abu Janda setelah menyebut Islam agama arogan lewat ciutannya di twitter tanggal 25 Januari 2021. Kini ia disebut menyusup ke NU.

Yang mengungkap kelakukan Permadi Arya-nama lain Abu Janda sebagai penyusup ke NU adalah Eks Ketua Dewan Penasihat GP Ansor As’ad Said Ali.

“Kesimpulan saya dia penyusup kedalam Anshor / NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Anshor / Banser,” tulis As’ad Said Ali di akun facebook-nya Sabtu (30/1/2021).

As’ad Ali pernah menjabat Wakil Ketua PBNU dan salah satu tokoh NU berpengaruh dan dikenal sebagai ahli intelijen.

As’ad bercerita, saat menjadi dewan Penasihat GP Ansor, dirinya sempat menanyakan soal Abu Janda, yang dalam beberapa kesempatan terlihat memakai pakaian Banser dan berbicara soal NU.

“Saya mempertanyakan kepada pimpinan GP Ansor tentang Abu Janda, setelah dia bicara ngawur tentang NU di televisi. Kesimpulan saya dia penyusup ke dalam Ansor/ NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Ansor/Banser,” tambah As’ad.
“Setelah dicek ternyata tidak ada rekomendasi dari cabang atau wilayah Ansor /Banser sesuai dengan persyaratan untuk diterima sebagai peserta kaderisasi Ansor/Banser, Ia diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU,” papar eks Wakil Ketua BIN ini.
Berikut postingan As’ad  Said Ali di beranda facebooknya yang sudah viral:
ABU JANDA ?.
Beberapa tahun yang lalu ,selaku Ketua Dewan Penasehat Anshor , saya merpertanyakan kepada pimpinan GP ANSHOR ttg Abu Janda, setelah dia bicara ngawur ttg NU di tivi. Kesimpulan saya dia penyusup kedalam Anshor / NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Anshor / Banser.
Setelah di cek ternyata tidak ada rekomendasi dari Cabang atau Wilayah Anshor / Banser sesuai dengan persyaratan utk diterima sbg peserta kaderisasi Anshor/ Banser.,Ia diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU , saya kira dg pertimbangan prasangka baik dan tidak mengecek latar belakang siapa sebenarnya Abu Janda.
Oleh pimpinan Banser yg bersangkutan sudah di tegur untuk tdk bicara ttg ke NU- an atas nama Anshor dan juga menginfokan beberapa media terkenal mengenai hal itu. Persoalannya ,ia sudah terlanjur pernah memakai seragam Banser di media dan publik menyangka ia bagian dari NU padahal fikrah dan akhlaknya bukan pengikut aswaja.
Kerusakan provokasi yang ditimbulkannya dilingkungan NU selama ini cukup besar. Beberapa pondok pesantren merasa terusik dan bahkan ada yang menjauhi ( mufarakah ) dari struktur NU misalnya didaerah sekitar Bogor, karena apa yang disampaikan oleh Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah an Nahdliyah. Saya mensinyalir ada abu janda – abu janda yg lain yang berpura pura membela NU melalui medsos , tetapi sesungguhnya musang berbulu domba.
Sebagai warga nahdliyin saya menyarankan, “Sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda”. Dia memanfaatkan nama besar NU utk kepentingan pribadi yang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan NU.

Selain disebut sebagai penyusup ke NU, Abu Janda dilaporkan KNPI ke Mabes Polres karena diduga berbuat rasisme, pencemaran nama baik, kebencian atau permusuhan individu dan/atau antargolongan via media elektronik kepada Natalius Pigai.

Laporan itu terdaftar dengan nomor: STTL/30/I/2021/Bareskrim bertanggal 28 Januari 2021.

Laporan lain KNPI soal Abu Janda adalah isi cuitan Abu Janda yang menyebut Islam agama arogan.

“Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu sunda wiwitan, kaharingan dll. dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. kalo tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal.” tulis di akun Twitter @permadiaktivis1 pada 25 Januari 2021.

redaksi

Exit mobile version