Berita Utama

Mengejutkan, Kapolres Mengaku Tidak Tahu Kasus Kekerasan Terhadap Aktivis

MENGEJUTKAN: Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M Ridha (kiri) saat menemui perwakilan pedemo di lobi Mapolres setempat. Pernyataanya soal kasus kekerasan aktivis, mengjutkan pendemo. (Foto/Agus, Mata Bangkalan)
MENGEJUTKAN: Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M Ridha (kiri) saat menemui perwakilan pedemo di lobi Mapolres setempat. Pernyataanya soal kasus kekerasan aktivis, mengjutkan pendemo. (Foto/Agus, Mata Bangkalan)
MENGEJUTKAN: Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M Ridha (kiri) saat menemui perwakilan pedemo di lobi Mapolres setempat. Pernyataanya soal kasus kekerasan aktivis, mengjutkan pendemo. (Foto/Agus, Mata Bangkalan)

MataMaduraNews.com – BANGKALAN – Pernyataan Kapolres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, AKBP M Anisullah M Ridha, mengejutkan perwakilan pedemo di depan Mapolres setempat, Rabu (29/03/2017). Ia mengaku tak tahu menahu soal kasus kekerasan terhadap aktivis yang tak asing lagi di Bangkalan.

Kronologinya, sekitar lima orang perwakilan pendemo akhirnya ditemui Anis-panggilan Kapolres, di lobi Mapolres Bangkalan. Sedangkan peserta demo lainnya terus menunggu dan beristirahat di luar Mapolres. Kelima perwakilan tersebut diberikan kesempatan menyampaikan langsung keluhan mereka kepada Kapolres Anis yang didampingi Kasatreskrim Polres Bangkalan.

Musleh, koorlap aksi dari Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (AMPK) sekaligus salah satu korban penganiyaan pada tahun 2014 mengatakan, bahwa pelaku penganiyaan terhadapnya sudah jelas diketahui. Bahkan, tutur Muleh, pelakunya sudah pernah ditahan, namun dilepaskan karena ada yang menjamin dan bertanggung jawab.

”Ini sudah jelas pelakunya, dan penanggung jawabnya juga ada salah wakil DPRD yang menjamin penangguhan penahanan,” jelasnya di hadapan Kapolres Bangkalan.

Musleh mengaku tiap hari dirinya selalu bertemu dengan pelaku. Sehingga jika pihak Polres serius, ia berkesimpulan pasti kasusnya akan segera selesai.

Untuk itu, musleh meminta pihak Polres Bangkalan segera menangkap pelaku. Sementara jika pelakunya sudah menghilang, maka penanggung jawabnya yang harus dimintai keterangan.

”Ini kan sudah jelas penanggung jawabnya siapa. Jadi ya dipanggil,” imbuhnya.

Baca Juga:  Tagih Janji Kapolres dan Kapolda, Puluhan Pendemo Datangi Mapolres Bangkalan

Menanggapi hal itu, Kapolres Bangkalan AKBP Anisullah M Ridha mengaku tidak tahu tentang kasus yang menimpa Musleh. Apalagi tentang pelaku yang sudah diketahui tapi belum di tahan.

”Ya jujur, saya baru tahu sekarang ini setelah mendengar langsung dari saudara Musleh,” jelasnya.

Kapolres melanjutkan dalam menjalankan tugasnya ia tidak punya beban dan tendensi apa-apa. Terkecuali hanya satu, yakni cepat menyelesaikan kasus-kasus yang ada.

”Saya tidak punya kepentingan apa-apa. Prioritas saya hanya penyelesaian kasus,” tegasnya.

Untuk kasus Musleh, ia berjanji akan segera mengusut tuntas. Bahkan, Kapolres asal Aceh tersebut meminta Kasatreskrim untuk seketika itu meminta keterangan kepada Musleh.

”Nanti ngomong ke Kasatreskrim ya berdua, agar bisa cepat ditindaklanjuti,” pintanya.

Sedangkan untuk kasus-kasus yang lain, ia juga berjanji untuk lebih fokus lagi ke depannya. Selama ini pihaknya sudah berusaha sebaik mungkin, terbukti sudah ada yang menggelar perkara.

”Kalau ada petugas di bawah yang dianggap memihak, ya berarti masalah pribadi mereka,” pungkasnya.

Reporter: Agus, Mata Bangkalan | Editor: Rafiqi

Exit mobile version