Mengenal Desa Waru Barat-Pamekasan; Potret Desa Rasa Kota

Kepala Desa Waru Barat, Kec. Waru, Pamekasan, Abdussalam Ramli. (Foto: Johar Maknun, Mata Madura)

Jika selama ini tata kelola pemerintahan desa selalu dicitrakan dengan tata kelola yang “minimalis” jauh dari transparansi dan akuntabilitas. Citra itu akan pupus manakala berkunjung ke Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan.

matamaduranews.comPAMEKASAN- Desa yang dipimpin Abdussalam Ramli, alumni S-1 Fisika FMIPA Universitas Brawijaya Malang ini, memperlihatkan sebuah tata kelola pemeritahan desa yang akuntabel dan transparan.

Dari segi transparansi, Kepala Desa yang pernah meraih gelar Tokoh Muda Terpopuler versi sebuah harian di Madura tersebut, memulainya justru sejak sebelum menjadi kepala desa. Sembilan bulan sebelum Pilkades, saat pencalonannya, ia telah memaparkan Visi-Misi yang disebut FAKTADASAWARSA sebagai jaminan kepada masyakarat jika terpilih sebagai Kepala Desa.

Waktu itu, di hadapan masyarakat dan tokoh Desa Waru Barat, ayah dua anak tersebut menjamin akan mengundurkan diri jika visi dan misi yang tertuang dalam FAKTADASAWARSA tidak terlaksana selama satu tahun setelah dilantik.

”Alhamdulillah, apa yang saya janjikan dalam FAKTADASAWARSA berjalan dengan baik,” ujar pria berusia 26 tahun itu, Rabu pekan lalu, kepada Mata Madura.

Menyadari bahwa sebagai manusia biasa, Abdussalam bisa jadi salah dalam memimpin, maka berbekal latar belakang akademisi dan pengusaha yang dimilikinya. Suami Failasufiyah tersebut mencoba meneggakkan prinsip check and balance dengan cara membentuk BAPPEDES dan mengoptimalkan BPD.

Menurutnya, BAPPEDES yang merupakan kependekan dari Badan Pengawas Desa adalah satu-satunya di Indonesia. ”Hanya ada di Desa Waru Barat,” kata Kades yang saat mahasiswa pernah meraih medali perak saat Pesta Sains Fisika se-Indonesia IPB tahun 2007.

BAPPEDES terdiri dari tokoh masyarakat, pemuda, dan unsur BABINKAMTIBMAS. ”Tugas pokok dan fungsinya adalah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa,” jelas pria hobi membaca tersebut.

Selanjutnya, dalam rangka merespon positif terhadap program unggulan Bupati Pamekasan, Bunga Bangsa (Bupati Ngajak Bangun Desa), Kepala Desa yang biasa dipanggil Pak Al itu, meluncurkan program Kembang Desa (Kepala Desa Bangun Desa), yaitu: MANTAP (Master Plan Tata Kelola Pembangunan) Desa, 3G (GEBRAK, GEBYAR, GEMPAR), KAWAN (KEPALA DESA MEWARNAI), PELAYANAN PRIMA DESA “SAME SAE”, dan penerbitan MAJALAH “SURGA DESA”.

Melalui MANTAP Desa, pembangunan direncanakan secara cermat dan partisipatif sejak awal. ”Perencanan yang terpadu dan partisipatif akan lebih efisien dan mencapai hasil yang maksimal,” katanya.

Sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL), Pak Al juga meluncurkan 3G yaitu Gebrak (Gerakan Bangkit Bersama Rakyat), Gebyar (Gerakan Berbagi 1 Milyar), dan Gempar (Gerakan Masyarakat Pasar Sadar). ”Dari tiga gerakan ini, alhamdulillah telah dicapai hasil yang sangat signifikan,” syukur mantan Siswa Teladan tahun 2007 itu.

Melalui Gebrak, telah terjadi peningkatan produktivitas UKM di Waru Barat. Dan melalui Gebyar, yang merupakan gerakan solidaritas terhadap masyarakat pra sejahtera, terutama bagi masyarakat yang luput dari bantuan pemerintah (tidak ter-cover dalam DPM RTS), telah terjadi penurunan indeks resiko sosial.

Program charity ini digalang dari para perantau Desa Waru Barat yang ada di Jakarta, Malaysia, dan Arab Saudi. ”Hasilnya sungguh menggembirakan. Banyak fakir miskin dan janda yang tertangani,” terangnya.

Terkait dengan Gempar, Kades yang dikenal vokal tersebut, juga mengaku gembira melihat meningkatnya kualitas lingkungan di kawasan pasar. Hal ini terjadi berkat partisipasi aktif masyarakat di kawasan pasar yangterus meningkatkan kualitas lingkungan, baik dalam hal kebersihan, kerapian, maupun peningkatan infrastruktur.

Sebagai sistem yang berbasis layanan publik, Pemerintah Desa Waru Barat juga memiliki program yang ke-4, yaitu Pelayanan Prima Senin-Minggu yang disebut dengan “SAME SAE”. SAME SAE merupakan akronim Samenit Mareh, Sadheje Epalastareh. Artinya Satu Menit Selesai, Semua Terselesaikan.

Program yang didesain Kades bersama KKN UTM ini juga diintegrasikan ke dalam sebuah software pelayanan surat menyurat dimana diharapkan mampu memberikan kemudahan kepada Pemerintah Desa dalam pelayanan surat menyurat.

Sementara itu, dalam rangka peningkatan PADes (Pendapatan Asli Desa), ayah dari Alfa Win Windi El Jamil dan Alfan Akmal Alfarisi itu juga mendirikan BUMDes. Untuk saat ini, produk yang ditawarkan adalah Umroh dengan dana talangan.

Bahkan, menurut Kades yang sempat didorong oleh salah satu ulama Pantura untuk maju dalam kontestasi pilkada Kabupaten Pamekasan tersebut, BUMDes Waru Barat tengah menyiapkan agribisnis pengembangan penggemukan sapi. ”Untuk tahap awal adalah 100 ekor sapi,” tuturnya.

Melengkapi serangkaian inovasi penyelenggaraan pemerintahan tersebut, dalam rangka peningkatan daya literasi masyarakat, Pemdes Waru Barat menerbitkan majalah tahunan Surga Desa. Media ini merupakan media cetak yang dimiliki oleh Desa Waru Barat.

Surga Desa sendiri merupakan akronim dari Suara Warga untuk Kemajuan Desa yang dicetak atau dibuat sebagai media transparansi kepada publik berbentuk Majalah Desa, sehingga siapapun bisa mengakses seluruh apa yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan oleh desa.

Johar Maknun, Mata Madura

Exit mobile version