Nasional

Mengenal Sosok Abdul Halim Perdana Kusuma, Pahlawan Nasional Dari Madura

×

Mengenal Sosok Abdul Halim Perdana Kusuma, Pahlawan Nasional Dari Madura

Sebarkan artikel ini
Mengenal Sosok Abdul Halim Perdana Kusuma, Pahlawan Nasional Dari Madura
Pahlawan Nasional asal Madura, Abdul Halim Perdanakusuma. (Foto/Istimewa)

matamaduranews.com-SAMPANG-Jika anda mendengar kata Halim Perdana Kusuma, pasti yang terbesit dalam hati anda adalah Pangkalan Udara TNI AU di Jakarta. Bandar Udara yang berlokasi di Jakarta Timur itu rupanya punya hubungan erat dengan Madura.

Nama Bandara itu rupanya di ambil dari nama tokoh nasional yang berasal dari pulau berpenduduk 3.9 juta ini. Abdul Halim Perdana Kusuma, itulah nama lengkapnya.

Tokoh Madura kelahiran Sampang ini pada masa kecilnya dikenal sebagai seseorang yang cerdas dan berani ini rupanya punya sifatnya yang ramah dan periang, menyebabkan Halim semakin mendapat sahabat.

Selain itu ia juga memiliki hobby dalam hal seni musik dan seni lukis. Di bidang seni musik, ia dikenal sebagai pemain biola yang cukup memukau. Di samping itu, dari karya lukisan yang telah dibuatnya memberikan kesan bahwa ia memiliki berbakat di bidang tersebut.

Ayahnya adalah seorang Patih di Sampang asal Sumenep, R. Haji Abdul Gani Wongsotaruno. Tak heran jika  ayahnya mengharapkan Halim kecil mengikuti jejaknya menjadi Pamong Praja.

Pendidikannya dimulai dengan memulai HIS ( Hollandsch Inlandsche School ) di Sumenep pada tahun 1928 dan tamat tahun 1935. Setelah tamat ia melanjutkan sekolah ke MULO ( Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Surabaya. Dalam tahun 1938 ia sudah menggondol ijazah MULO.

Sejak sekolah ia telah diarah oleh pihaknya untuk menjadi seorang pamongpraja. Karena itu setelah ia menamatkan MULO ia langsung dikirim ke Magelang, melanjutkan pendidikan pada MOSVIA (Sekolah Opleiding Mideelbaar Voo Inlandsche Ambtenaren) alias Sekolah Pendidikan untuk Pegawai Pangrehpraja Hiandia.

Pada saat penjajahan Jepang tahun 1942, beliau tengah melatih pelatihan navigasi oleh angkatan udara Kanada di Inggris. Sebagai bagian dari pelatihan tersebut, ia telah menerbangkan 44 misi di Eropa, termasuk menerbangkan Avro Lancaster dalam pemboman pada tentara NAZI di Jerman.

Sekembalinya ke Tanah Air pada tahun 1946, ia bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan terlibat dalam berbagai misi penting dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Dia ikut serta dalam penerbangan percobaan AURI pesawat satu pada tanggal 23 April 1946 di udara Jakarta, lalu terbang ke arah timur dengan tujuan pendaratan di Malang dan Sumenep .

Halim juga didukung untuk memimpin operasi pemboman ke Kota Ambarawa, Salatiga dan Semarang yang kala itu diduduki Belanda.

Kepiawaiannya dalam menjalankan tugasnya Halim Perdana Kusuma dipromosikan menjadi Komodor, dan ditugaskan untuk mendirikan cabang AURI di Bukittinggi, Sumatera Barat pada awal tahun 1947.

Pada tanggal 17 Oktober 1947, ia meminta bantuan penerjemah di Kalimantan, kemudian pada tanggal 14 Desember 1947. terbang dengan AVRON ANSON RI-003 dari Thailand ke Indonesia bersama Opsir Iswahyudi untuk mengambil obat-obatan.

Di daerah Labuhan Bilik Besar, Pantai Lumut, Malaysia, cuaca yang sangat buruk yang menyebabkan pesawat pecah dan kemudian pecah. Halim gugur dalam insiden itu. Jenazahnya dimakamkan di Malaysia, hingga pada tanggal 10 Nopember 1975, jenazahnya dipindahkan ke Indonesia dan dimakamkan di Taman Makan Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata.

Pada tanggal 9 Agustus 1975, ia dianugerahi gelar pahlawan nasional dengan SK Presiden NO. 063/TK/1975 . Untuk mengenang jasa beliau, pemerintah mengabadikan namanya pada sebuah lapangan udara militer di Jakarta, yang kini kita kenal sebagai lapangan udara Halim Perdanakusuma.

Mohlis, Mata Sampang

KPU Bangkalan