MataMaduraNews.com–PAMEKASAN-Pada tanggal 08-10 Januari lalu, dua paslon Bacabup dan Bacawabup telah dinyatakan resmi mendaftar ke KPU Pamekasan. Satu di antaranya merupakan representasi dari kalangan tua yang lebih pengalaman dan kalangan muda yang energik dan semangat. Yaitu, paslon KH Kholilurrahman – Fathor Rohman atau lebih dikenal dengan brand Kholifah.
Pertanyaan mendasar beberapa kalangan masyarakat kini terkait sosok Fathor Rohman. Siapa dia? Mata Madura mencoba bertamu ke rumahnya untuk mengetahui kepribadian sesungguhnya dari pria yang akrab disapa Fathor itu pada 16 Desember 2017 lalu.
Sesampai di rumahnya, Fathor langsung menyuguhi tegur sapa yang ramah dan senyuman. Ia sungguh respek terhadap tamu yang datang. Di samping itu, terlihat juga kepedulian terhadap anaknya. Ia meninggalkan sebentar para tamu demi memandikan anaknya sendiri.
Tak lama, perbincangan mengenai kepemimpinan dimulai. Ia memaknai seorang pemimpin bukanlah seorang pengusaha. Akan tetapi, pemimpin merupakan seorang pelayan publik.
â€Saya berpikir semenjak menjadi Kepala Desa, Kepala Desa bukan penguasa, Kepala Desa itu bagi saya pribadi pesuruh masyarakat. Saya punya prinsip, saya bukan penguasa saya pesuruh masyarakat, sepanjang tidak menyalahi aturan Tuhan dan undang-undang berlaku, akan saya lakukan,†tutur mantan Kades Potoan Daya, Kecamatan Palengaan 2 periode itu.
Jiwa sebagai pelayan publik sebenarnya sudah tumbuh sejak dulu dalam kepribadian Wakil Ketua Komisi III DPRD Bumi Gerbang Salam tersebut. Saat memimpin Desa Potoan Daya, ia yang mengantarkan dan menjemput warganya yang sedang sakit dengan menggunakan mobil pribadinya.
â€Sama teman-teman dibilang sopir ambulan, karena saya mengantarkan sendiri ke rumah sakit,  pulang pun saya jemput. Dulu mobil pribadi saya sekaligus mobil pelayanan masyarakat,†tutur Cawabup pasangan KH Kholilurrahman itu.
Berada di gedung legislatif juga dimanfaatkan oleh pria yang murah senyum tersebut untuk mengabdikan diri di skop lebih luas. Ia pasti menampung semua aspirasi masyarakat dan mengkomunikasikannya ke dinas-dinas terkait.
â€Kalau untuk awal-awal itu butuh infrastruktur, kami sebagai penyerap anspirasi masyarakat, saya tampung. Saya juga mengajukan kepada dinas-dinas walaupun tidak sepenuhnya diterima,†bebernya.
Tak heran, KH Kholilurrahman pun langsung sreg saat dipasangkan dengan Fathor. Ia yang sudah paham apa dan bagaimana tugas pemimpin menjadi pasangan yang klop dengan Kiai Kholil yang juga sudah sangat berpengalaman.
Syahid. Mata Madura