matamaduranews.com-Tahukah anda. Siapa itu Wali Allah (waliyullah)? Itulah orang-orang yang dikehendaki Allah untuk menjadi kekasih-Nya.
Namanya kekasih. Kedekatan dengan Allah berbeda dengan kebanyakan umat manusia. Hubungan dengan Allah tanpa hijab (batas).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kedekatan dan komunikasi Wali Allah dengan Allah SWT banyak dijelas dalam Hadits Qudsi. Seperti disampaikan Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah berfirman: Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka Aku nyatakan perang terhadapnya. Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai selain apa yang Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memukul, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, niscaya Aku beri. Dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku lindungi.”
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:
“إِنَّ اللَّهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ.”
(HR. Al-Bukhari, no. 6502)
Lalu di manakah Wali Allah itu? Bagaimana cara kita mengetahui atau mengenal sosok Wali Allah?
Untuk mengetahui siapa sosok Wali Allah memang tak mudah.
Banyak para sufi yang menyatakan kesulitan mengenal sosok Wali Allah.
Seperti disampaikan para ulama sufi berikut:
Imam Al-Ghazali. “Menemukan Guru Mursyid itu Lebih sulit dari menemukan sebatang jarum yang disembunyikan di padang pasir yang gelap gelita”.
Al-Junaid al Baghdadi, berkata:
“Para wali Allah tersembunyi di tengah manusia, sebagaimana mutiara yang tersembunyi di dasar laut.”
Hasan Al-Bashri berkata:
“Wali Allah itu tersembunyi; bahkan bisa jadi engkau tidak mengenalnya, tetapi dia berada di sekitarmu.”
Dalam kitab Futuhat Al-Makkiyah, Ibnu Arabi, berkata “Kewalian adalah rahasia antara Allah dan wali-Nya. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.”
Abu Yazid Al-Busthami pandangannya tentang wali Allah. Salah satu ucapannya yang terkenal adalah:
“Para wali Allah merupakan pengantin-pengantin di bumi-Nya, dan takkan dapat melihat para pengantin itu.
Sahl Ibn ‘Abd Allah At-Tustari menyebut mengenai Waliyullah:
“Allah tidak akan memperkenalkan mereka kecuali kepada orang-orang yang serupa dengan mereka, atau kepada orang yang bakal mendapat manfaat dari mereka.”
Allah memiliki wali-wali yang tidak diketahui oleh orang banyak, dan Allah menutupi cahaya mereka dari pandangan orang banyak.
Hadits Nabi SAW
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ لِلَّهِ أَنْبِيَاءَ
رُبَّ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، مَدْفُوعٍ بِالْأَبْوَابِ، لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ
Artinya:“Betapa banyak orang yang kusut rambutnya, berdebu, dan diusir dari pintu-pintu (tidak dianggap oleh manusia), namun jika ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya.” (HR. Muslim, No. 2622)
Hadits ini menunjukkan bahwa ada wali-wali Allah itu tersembunyi, tidak dikenal, dan tidak dihormati oleh masyarakat umum karena penampilan mereka yang sederhana. Namun, mereka memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah.
Para ulama tasawuf sering menyebutkan bahwa Allah sengaja “menutupi” para wali-Nya dengan kehidupan yang tampak biasa atau sederhana, agar mereka tidak menjadi sasaran sanjungan, iri hati, atau fitnah dari orang lain. Ini adalah bentuk perlindungan Allah terhadap wali-wali-Nya.
Redaksi