Mengenang Bambang; Wartawan Pamekasan yang Meninggal Dunia Setelah PDP

alm. Bambang Winarno

matamaduranews.com-PAMEKASAN-Insan pers di Pamekasan sedang berduka. Seorang jurnalis senior Pamekasan, Bambang Winarno (BW), mengembuskan napas terakhir di RSUD dr H Slamet Martodirdjo setelah menjadi PDP covid-19, Kamis (11/6).

Bambang aktif di dunia jurnalistik sejak 1998. Berawal sebagai wartawan Koran Harian Karya Dharma, Bambang dikenal sebagai wartawan senior yang mengayomi para wartawan yunior.

Penulis sempat bergaul dengan almarhum selama 2 tahun. Saat pertama kali bertugas di Pamekasan sejak 1999-2001.

Dalam keseharian, Bambang dikenal supel dan senang membantu orang yang membutuhkan.

Muchsin, wartawan senior dan mantan wartawan koran hari pagi Surya menilai Bambang sosok wartawan yang ramah dan gigih dalam menjalankan profesi wartawan.

Muchsin bercerita, BW memulai karir sebagai wartawan Karya Dharma sekitar 1998 dan menjabat Kabiro Pamekasan Karya Dharma.

“Bambang ramah dengan teman-teman seprofesi. Orangnya juga aktif berjamaah ke Masjid Agung Asy-Syuhada,” cerita Muchsin.

Tim medis menetapkan BW sebagai wartawan Jatim Post ini, sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). BW belum bisa dipastikan terpapar Covid-19 atau tidak. Sebab, belum menjalani pemeriksaan swab.

Menurut Muchsin, BW sakit setelah datang dari Pasar Kolpajung. ”Saya bertanya kepada istrinya, dia baik-baik saja. Setelah dari Pasar Kolpajung mulai sakit,” terang Muchsin.

Ketua Tim Penanganan Covid-19 RSUD Smart Pamekasan dr Syaiful Hidayat membenarkan BW sesak napas berat. ”Ditetapkan sebagai PDP ketika sudah diperiksa sakitnya. Dari hasil foto rontgen dan rapid test, reaktif,” katanya.

Namun, BW belum sempat dites swab. ”Dia meninggal sekitar pukul tiga dini hari, rencananya mau diswab hari ini (kemarin, Red),” terang dokter yang akrab disapa Yayak itu.

Istri BW juga sempat melakukan pemeriksaan ke RSUD Smart. Namun menolak saat diminta untuk isolasi di rumah sakit. ”Istrinya nggak sesak, biasa,” katanya, seperti dikutip radarmadura.

Yayak mengaku juga sering berjumpa dengan BW di Masjid Agung Asy Syuhada. ”Dia jamaah yang konsisten di masjid jamik. Sering ketemu saya dari dulu,” kenangnya.

Sekadar diketahui, BW masuk ke RSUD Smart Pamekasan Rabu (10/6) sekitar pukul 12.00 dengan keluhan sesak napas berat. Sebelum dirujuk, dia dirawat di Puskesmas Pademawu.

hambali rasidi

Exit mobile version