matamaduranews.com-SUMENEP-Sejumlah problematika pembangunan di Kabupaten Sumenep menjadi atensi para aktivis dan kaum profesional yang tergabung dalam MP3S.
Mereka bertekad membantu realisasi program Fauzi Eva dalam mempercepat program pembangunan yang dijanjikan saat Pilkada 2020 lalu.
Sahnan, Ketua Masyarakat Pengamat Percepatan Pembangunan Sumenep (MP3S) dalam acara pertemuan rutin mengatakan, MP3S hadir untuk meringankan beban Bupati Fauzi dan Wabup Nyai Eva dalam mewujudkan janji-janji politiknya kepada warga Sumenep.
“Perlu ditegaskan sekali lagi bahwa kehadiran MP3S ini untuk membantu tugas-tugas pemerintah Kabupaten Sumenep.,” ucap Sahnan-membuka acara pertemuan rutin bulanan, Minggu (26/9/2021).
Kata Sahnan, MP3S merupakan wadah berkumpulnya para aktivis dan kaum profesional yang memiliki rasa tanggungjawab mengawal program pemerintah untuk kepentingan masyarakat banyak.
Dalam pertemuan rutin bulanan itu, para anggota dan pengurus MP3S secara bersama sama melakukan identifikasi aneka program yang hendak dievaluasi dalam realisasi program pemerintah.
Fauzi Mufa, salah satu pengurus MP3S mengatakan, ada beberapa problem akut terkait pembangunan di Sumenep yang perlu dicarikan jalan keluar.
Politisi Nasdem Raas ini menyebut, tiga hal yang perlu dicermati dalam hal pembangunan di Sumenep.
Pertama, alokasi anggaran pembangunan. Kedua, perencanaan pembangunan. Ketiga, pelaksanaan pembangunan.
Katanya, alokasi anggaran yang tertuang di APBD Sumenep selalu menjadi problem disparitas darat dan pulau.
Begitu pun soal perencanaan proyek pembangunan yang terkesan overload karena ada indikasi monopoli perencana.
“Yang soal pengawasan implementasi bukan sebatas kualitas tapi indikasi permainan yang mengarah monopoli juga perlu diperhatikan,” terang Fauzi.
Zamrud Khad, praktis hukum di Sumenep ikut hadir dalam pertemuan itu.
Bang Zamrud-Begitu biasa ia dipanggil-mengatakan, ada banyak PR pembangunan Sumenep yang perlu dikaji lebih tuntas penyelesaiannya.
“Kita di sini hadir untuk memberikan solusi kepada pemerintah. Bukan menambah beban. Makanya, jangan alergi atas kehadiran kelompok- kelompok civil society, seperti MP3S ini,” sambung mantan Ketua Panwaslu Sumenep ini memberi pencerahan.
Akhir pertemuan disepakati untuk membagi tugas antar pengurus dan anggota untuk mengevaluasi sejumlah program Pemkab Sumenep.
Jelang acara bubar. Syarkawi, salah satu anggota MP3S membisiki mata madura, “Ini ada pekerjaan proyek yang menunggunakan timbunan batu karang. Bukan batu gunung,” ucap Syarkawi sambil menunjukkan video yang disimpan dalam HP-nya. (hambali rasidi)