Optimis Meraih Akredasi A, Ini yang Dilakukan MA Nurul Hidayah Tambelangan Sampang

OPTIMIS: Foto Bersama semua jajaran dewan guru MA Nurul Hidayah, Desa Birem, Kec. Tembelangan, Sampang. (Foto Masykur Mata Madura)

Prestasi dan kegigihan siswa muncul di balik letak sekolah yang terpencil. Berkeinginan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan.

OPTIMIS: Foto Bersama semua jajaran dewan guru MA Nurul Hidayah, Desa Birem, Kec. Tembelangan, Sampang. (Foto Masykur Mata Madura)
OPTIMIS: Foto Bersama semua jajaran dewan guru MA Nurul Hidayah, Desa Birem, Kec. Tembelangan, Sampang. (Foto Masykur Mata Madura)

MataMaduraNews.com, SAMPANG – Meski masih berumur muda, MA Nurul Hidayah mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain di sekitarnya. Sekolah yang berlokasi di Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, Sampang ini berdiri sejak tahun 2008 silam. Hebatnya, dua tahun berdiri lembaga ini sudah bisa melaksanakan Ujian Nasional secara mandiri.

Sekolah yang mengedepankan pembentukan moral siswa ini juga sudah menuai prestasi dalam sejumlah perlombaan. Hampir setiap tahun ada saja piala yang dibawa pulang oleh siswa-siswi dari MA Nurul Hidayah, baik di tingkat kecamatan hingga ke kabupaten. Misalnya dalam lomba gerak jalan tingkat kecamatan, MA Nurul Hidayah selalu langganan juara. Bahkan siswanya juga pernah meraih juara 3 dalam olimpiade matematika tingkat kabupaten.

Menurut Kepala MA Nurul Hidayah, Muhammad Ali, prestasi yang diraih siswa-siswinya adalah bukti bahwa sekolah yang dipimpinnya tidak kalah saing dengan sekolah yang berada di daerah perkotaan. ”Meskipun sekolah kami ada di daerah pelosok, tapi semangat anak-anak untuk menuntut ilmu dan berprestasi sangat tinggi,” kata Ali, optimis.

Dalam beberapa tahun ke depan Ali ingin mengembangkan kualitas kelembagaan, selain juga meningkatkan kuantitas siswa. Hal ini dimaksudkan agar MA Nurul Hidayah bisa memperoleh akreditasi A. ”Kami masih berbenah diri untuk mendapatkan akreditasi A. Tentunya perlu dukungan dari berbagai pihak, baik itu dari tenaga pengajar, siswa dan dari orang tua atau wali murid,” kata Ali menutup pembicaraan.

Masykur/Jamal, Mata Sampang

Exit mobile version