Ortu Murid Ramai-ramai Minta Kasek SDN Mandung 1 Bangkalan Mundur. Kenapa?

Suasana Ortu Siswa SDN Mandung 1 Kokop, Bangkalan yang ramai-ramai mendatangi Kasek Sa'ed. (matamadura)

matamaduranews.comBANGKALAN-Ibarat bola salju yang terus menggelinding dan membesar. Begitu setidaknya perjalanan kasus dugaan korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP) di SD Negeri Mandung 1, Kokop, Bangkalan, Madura.

Moh Sa’ed selaku Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Mandung 1 digeruduk para orang tua (ortu) murid. Kedatangan para wali siswa, Jumat pagi (20/12/2019) itu, tak lain menanyakan proses belajar mengajar yang kurang efektif. Termasuk sarana dan prasarana yang tak lengkap. Sehingga kerap kali siswa terlantar di jam belajar mengajar.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Nasiruddin selaku Koordinator Wali Siswa mempertanyakan aliran dana BOS dan PIP mulai tahun 2015 sampai 2019.

Pasalnya kenapa?

“Ruang kelas hanya ada dua. Jadi siswa terlantar pada jam pelajaran. Proses belajar mengajar di roling. Jam pertama dari pagi ditempati kelas bawah. Sementara siang harinya kelas atas menggantikan kelas bawah,” cerita Nasiruddin kepada Mata Madura.

Menurutnya, keterbukaan anggaran bantuan ke sekolah tak transparan. Kepsek tak pernah melibatkan wali siswa. Baik bantuan BOS dan PIP.

Nasir, sapaan akrabnya-menduga ada penyimpangan aliran dana BOS dan PIP di SDN Mandung 1. Ada penyahlagunaan wewenang. Dana BOS yang selama ini mereka jalankan dinilai tak sesuai dengan prosedur.

Kok Bisa? “Setelah kami investigasi ada persoalan yang tak beresnya tentang penyaluran aliran dana BOS yang dikelola sekolah. Kasus ini, sudah kami adukan ke Dinas Pendidikan Bangkalan. Guna memberikan efek jera terhadap pelaku,” papar Nasir.

Nasir membeber, dana BOS di SDN Mandung 1 sejak 2015-2019 bernilai ratusan juta. Dengan jumlah siswa kurang lebih 228 anak siswa yang tertera.

“Jika dari tahun 2015 sampai 2019. Dikali 4 kali pencairan dana BOS, bukankah angka aliran dana itu mencapai ratusan juta. Tetapi fasilitas sekolah tak ada perubahan. Siswa terlantar begitu saja, tak pernah ada perbaikan,” ucap Nasir.

Dikatakan, pencairan dana BOS per-triwulan, untuk bayar gaji guru honor. Tetapi guru honor masih saja mengeluh.

“Lantas kemana sisanya?,” tanya Nasir keheranan.

Nasir menyebut, dana PIP kata Kasek Moh. Sa’ed tak bisa dicairkan sejak tahun ajaran 2018/2019 karena yang dapat dana PIP sebanyak 4 siswa.

“Setelah saya dikrosecek, dana PIP di SDN Mandung 1 terealisasi ke 292 siswa, ya kurang lebih 98 persen dari jumlah siswa yang ada,” paparnya.

“Ini kebohongan besar kepala sekolah. Karena sudah tak membenarkan fakta yang terjadi di lapangan,” tambah Nasir.

Karena itu, puluhan wali siswa SDN Mandung 1 menuntut Kepsek Moh. Sa’ed segera mundur dari jabatan Kepala Sekolah di SDN Mandung 1.

“Dari tahun ke tahun bukan mengalami peningkatan. Tapi malah kemerosotan luar biasa yang dirasakan anak didik. Baik dari segi fasilitas belajar dan infrastruktur yang tak memadai,” ucapnya dengan suara meninggi.

Informasi yang didapat Mata Madura, dialog ortu siswa dan para guru sempat memanas. Pasalnya antara wali siswa, Kepsek, dan komite sekolah saling lempar jawaban dari pertanyaan para wali siswa.

Pertemuan itu tetap tak menemui jawaban terkait tranparansi dana BOS dan PIP. Sehingga wali murid mulai geram terhadap Kasek Sa’ed yang tak mau memberikan informasi secara transparan.

“Kami para wali murid minta Pak Sa’ed mundur saja dari jabatannya. Kami selaku wali siswa merasa dirugikan. Selama ini Kepsek tak pernah melibatkan wali siswa terkait dana bantuan baik dari daerah maupun bantuan dari pusat. Dikira kami buta dan tuli,” sergahnya.

Sementara Adi Purnomo, Korwil Pendidikan Kecamatan Kokop berharap permasalahan antara wali siswa dan Kepsek SDN Mandung 1 bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

“Mari koordinasi dengan baik, harapan kami selaku Korwil selalu berharap yang terbaik. Mari berbenah bersama. Perbaiki bersama. Kami siap untuk berbenah,” harapnya saat dihubungi Mata Madura.

Adi berjanji bersedia mengawal persoalan yang menimpa SDN Mandung 1. “Percayakan pada kami selaku korwil.  Nantinya akan kami koordinasikan dengan atasan. Semoga menemukan jalan keluar. Dan semua keluhan dan permintaan dari wali siswa akan kami sampaikan,” ucapnya.

Syaiful, Mata Bangkalan

Exit mobile version