Peristiwa

Pamit Melaut, Warga Lobuk Pulang Perahunya

×

Pamit Melaut, Warga Lobuk Pulang Perahunya

Sebarkan artikel ini
Nelayan Hilang
Perahu Abd. Azis (42), nelayan Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Sumenep yang hilang saat melaut, Selasa (15/09/2020). (Foto for Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Pamit melaut pada istrinya, Abd Azis (42), warga Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep kini hanya pulang perahunya saja.

Berdasarkan cerita Hainur (43), warga Dusun Tarogan, Desa Lobuk, korban diduga hilang saat menangkap ikan jenis rajungan pada Selasa (15/09/2020) lalu.

Pagi itu, sekira pukul 04.30 WIB, Abd Azis pamit kepada Trik Yani (39), istri korban, untuk menangkap ikan dengan membawa bekal seadanya menggunakan perahu miliknya warna biru dongker.

Namun hingga Rabu (16/09/2020) pagi tadi, Abd Azis belum pulang dan tidak diketahui keberadaannya. Sehingga, keluarga beserta warga Desa Lobuk berupanya mencari informasi keberadaan korban.

“Pukul 08.10 WIB pihak keluarga mendapatkan informasi dari sepupunya bahwa ada perahu tanpa awak yang diduga milik Abd Azis di perairan Jumiang, Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan,” kata Hainur kepada polisi, Rabu (16/09/2020) pagi.

Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S mengungkapkan, pihak keluarga kemudian memastikan informasi tersebut dengan mendatangi lokasi ditemukannya perahu yang diduga milik Abd Azis.

“Ternyata benar perahu tersebut milik korban yang saat itu dipakai untuk menangkap ikan. Namun korban tidak ditemukan, sehingga perahu dibawa pulang oleh saudaranya, Sunarto dan Hasanudin ke Lobuk,” ujar Widi.

Kedua kakak Abd Azis sampai di Desa lobuk dengan perahu yang dibawa korban dalam kondisi baik sekira pukul 13.30 WIB. Namun, alat tangkap ikan berupa sarkak dan jaring yang dibawa korban tidak ada.

“Sampai saat ini korban belum ditemukan,” kata AKP Widi, Rabu (16/09) malam.

Berdasarkan keterangan Hasanudin, pada saat kakak korban itu menemukan perahu dan melihat kondisinya, Abd Azis diduga jatuh terpeleset saat menurunkan jaring.

“Sehingga, korban diduga terbawa arus bersama jaringnya, karena korban juga tidak bisa berenang,” pungkas Widi.

Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan