OpiniPolitik

Para King Maker Pilpres 2024

King Maker Pilpres 2024
King Maker Pilpres 2024

Kepada Presiden Jokowi, Paloh bahkan sudah menyodorkan dua nama capres yang disebutkan “Capres Perekat Bangsa”. Yaitu pasangan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Sikap ini banyak dinilai pengamat sebagai simbol jika Paloh ogah ditekan istana dalam menentukan sosok capres. Meski Nasdem terhitung sebagai partai koalisi pemerintah.

Dalam Rakernas Pro Jokowi di Magelang, Mei lalu, Presiden Jokowi memang sempat melontarkan guyonan yang bikin heboh. Dengan mengisyaratkan dukungan menuju ke sosok Ganjar Pranowo sebagai capres. Artinya, ini berbeda dengan sikap Nasdem yang lebih memilih Anies Baswedan.

PDI Perjuangan menyusul menggelar Rakernas, namun sampai even itu berakhir belum juga mengumumkan siapa calon yang bakal diusung pada kontestasi Pilpres 2024.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku, nama yang akan mereka usung adalah mutlak keputusan dirinya sebagai ketua umum partai. Dan dia sudah mengantongi nama “calon raja” (atau ratu?) yang akan diusung partainya. Namun belum mau mengumumkannya.

PDI Perjuangan adalah partai pemenang Pemilu dan satu-satunya partai di parlemen yang memenuhi syarat presidential threshold 20 persen. Jadi, partai berlambang banteng ini bisa mencalonkan capres sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Sudah diketahui umum jika PDI P berhasrat menjadikan puteri mahkota Puan Maharani sebagai capres.Namun, elektabilitas Puan di berbagai survei masih jeblok. Kalah jauh dibandingkan kader PDIP Ganjar Pranowo.

Rivalitas internal ini sepertinya membuat Mega masih perlu pikir-pikir untuk bersikap. Namun, Mega sendiri sudah menegaskan di depan semua kader, jika siapa yang akan dipilih partai menjadi capres ada di tangannya. Dan dia meminta kader yang mencoba membuat manuver untuk segera angkat kaki dari partainya.

Pernyataan ini dinilai sebagai teguran keras untuk Ganjar yang namanya memuncaki survei elektabilitas. Ini memicu rivalitas internal PDIP.

Tapi PDIP sudah terlalu berpengalaman untuk bersikap sembrono. PDIP tentulah akan berhitung dengan cermat sebelum ngotot mengajukan Puan. Pada Pilpres 2014 dan 2019, PDIP juga bertindak realistis dengan mengusung Joko Widodo sebagai capres karena faktor elektabilitas. Meski sebelumnya, Megawati Soerkarnoputri lah yang akan didukung untuk maju kembali menjadi calon presiden.

Exit mobile version