matamaduranews.com–SUMENEP-Pasien sembuh kasus terkonfirmasi Covid-19 bertambah sebanyak 3 pasien per tanggal 27 Juni 2020, sehingga total pasien sembuh menjadi 14 kasus.
Bersamaan dengan itu, jumlah kecamatan Zona Merah di Kabupaten Sumenep juga bertambah 1, sehingga dari yang sebelumnya 11 menjadi 12 kecamatan Zona Merah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Humas Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya mengungkapkan, ketiga pasien sembuh adalah pasien nomor 9, nomor 14, dan 15.
“Pasien nomor 9 perempuan (55) asal Kecamatan Kota Sumenep. Dia dirawat di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep mulai tanggal 27 Mei 2020, dan dinyatakan sembuh setelah di-swab sebanyak 5 kali, dengan dua kali berturut-turut hasilnya negatif,” kata Ferdiansyah, Sabtu (27/06/2020) malam.
Untuk pasien nomor 14 juga perempuan (60), namun pasien nomor 15 adalah laki-laki (34). Sebagaimana pasien nomor 9, keduanya juga berdomisili di Kecamatan Kota Sumenep.
“Pasien nomor 14 dan 15 mulai dirawat di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep sejak tanggal 4 Juni 2020, dan dinyatakan sembuh setelah di-swab sebanyak 4 kali, dengan dua kali berturut-turut hasilnya negatif,” jelas Ferdiansyah.
Saat ini, ketiga pasien yang dinyatakan sembuh tersebut telah diperbolehkan pulang, untuk selanjutnya melakukan isolasi mandiri secara ketat di rumah selama 14 hari.
“Per tanggal 27 Juni 2020 hingga pukul 15.00 WIB kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Sumenep berjumlah 63 kasus atau bertambah 6 kasus dari data sebelumnya,” ujar Dian, panggilan akrab Humas Satgas Covid-19.
Adapu 12 kecamatan dari 27 kecamatan di Sumenep yang menjadi Zona Merah kasus Covid-19 yakni sebagai berikut:
Kecamatan Kota 21 kasus
Kecamatan Dasuk 8 kasus
Kecamatan Lenteng 7 kasus
Kecamatan Kalianget 6 kasus
Kecamatan Saronggi 6 kasus
Kecamatan Rubaru 4 kasus
Kecamatan Batuan 3 kasus
Kecamatan Guluk-Guluk 3 kasus
Kecamatan Talango 2 kasus (Pulau Poteran)
Kecamatan Batang-Batang 1 kasus
Kecamatan Batuputih 1 kasus
Kecamatan Manding 1 kasus
Rafiqi, Mata Madura
