Paslon Fattah Jasin-Kiai Fikri Berpotensi Menang

×

Paslon Fattah Jasin-Kiai Fikri Berpotensi Menang

Sebarkan artikel ini
Paslon Fattah Jasin-Kiai Fikri Berpotensi Menang
Pengamat politik dari UGM, Dr RB Abdul Gaffar Karim (kiri kaos hitam) saat menjadi nara sumber Kuliah Malam di JL Barito, Pandian, Sabtu malam (5/9/2020).(matamadura.hadi)

matamaduranews.comSUMENEP-Duet Fattah Jasin-KH Ali Fikri Warits dalam Pilkada Sumenep berpotensi menang.

Hal itu disampaikan pengamat politik dari UGM, Dr RB Abdul Gaffar Karim saat menjadi nara sumber Kuliah Malam 02 dengan tema Menguatkan Politik Santri Berkeadaban Melawan Politik Uang, Sabtu malam (5/9/2020) di JL Barito, Pandian, Sumenep.

Kata Gaffar, indikasi potensi itu terbaca dari berbagai variabel.

Pertama, sosok Fattah Jasin yang memiliki kapabilitas. Fattah Jasin tergolong qualified untuk mengelola pemerintah Kabupaten Sumenep yang memiliki geografis luas.

“Pak Fattah sudah berpengalaman mengelola pemerintahan di Provinsi Jawa Timur,” terangnya.

Kedua, aspek simbolik yang dimiliki pada Bacawabup Kiai Fikri. Ada sentimen Bani Syarqawi yang melekat pada sosok Kiai Fikri.

Kata Gaffar, Bani Syarqawi memiliki banyak jejaring alumni dan keluarga yang mengitarinya. Tapi, masih perlu disatukan langkah untuk mendukung pencalonan Kiai Fikri.

“Perlu dion-kan. Sepeti kekuatan tahun 2000-an dimana keluarga Bani Syarqawi menempati posisi strategis di kancah perpolitikan Sumenep,” papar putra asal Sumenep ini.

Ketiga, ada cara pandang di masyarakat Sumenep bahwa pemimpin ideal adalah laki-laki.

Kendati demikian, Gaffar menawarkan pola pendekatan politik ala Gus Dur yang perlu dilakukan oleh Fattah Jasin dan Kiai Fikri. Termasuk timses dan relawan Fattah Jasin-Kiai Fikri.

“Perlu pendekatan gaya Gus Dur. Perlu sentuhan cara-cara simbolik sebagaimana yang dilakukan Gus Dur,” jelas Gaffar.

Jelang penutup diskusi, Gaffar berharap kepada Fattah Jasin-Kiai Fikri jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumenep untuk lebih banyak memikirkan nasib warga Sumenep dan menata tata kelola pemerintah yang menitikberatkan aspek transparansi dan akuntabilitas.

“Sebagai putra Sumenep, saya rindu pemimpin yang sederhana. Menjungjung tinggi nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola pemerintah,” pungkasnya.

Mendengar tausiyah politik dari Doktor Gaffar, Fattah Jasin dan Kiai Fikri yang duduk di sebelahnya terlihat mangguk-mangguk.

Sebelum pemaparan politik dari Doktor Gaffar, Fattah Jasin banyak cerita selama dirinya menjabat kepala dinas selama lebih 15 tahun di Pemprov Jatim.

Fattah bercerita sejumlah koleganya yang ada di kementerian bisa melancarkan suplai alokasi anggaran untuk membangun Jawa Timur saat dirinya menjabat di berbagai dinas.

Sedangkan Kiai Fikri berpesan kepada peserta diskusi untuk terus menjaga nilai-nilai religi dalam berpolitik. Sebab, katanya, berpolitik merupakan bagian dari ibadah.

“Apa pun yang dilakukan dalam berpolitik akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Makanya, kita niatkan dalam berpolitik sebagai bentuk ibadah,” pesan putra kedua mendiang politisi PPP Sumenep, KH A. Warits Ilyas.

Sebelum kuliah politik dimulai, para Muhibbin Mas Kiai dan Relawan Santre Ngereng Kiai yang ikut hadir dalam acara itu, minta waktu kepada forum untuk merayakan ulang tahun Kiai Fikri dengan pemotongan kue dan pembacaan Shalawat Badar.

“Mohon waktu sejenak. Ini merupakan suatu keberkahaan yang tak disangka. Hari pendaftaran Pak Fattah dan Kiai Fikri ke KPU Sumenep sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Sumenep bertepatan dengan hari kelahiran Kiai Fikri. Selamat Ulang Tahun Mas Kiai,” ucap Irwan Hayat, moderator kuliah politik.

Hadi, Mata Madura

KPU Bangkalan