MataMaduraNews.com, SUMENEP – Jumlah Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) memang fantastis. Tetapi meski duit dari pemerintah pusat dan daerah itu terlaksana dalam berbagai program, belum tentu dapat dinikmati semua lapisan masyarakat. Hal ini pun menjadi fokus Pemerintah Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, dalam mengawal realisasi kedua dana tersebut tahun ini.
Untuk tahap pertama, DD dari 19 desa se kecamatan di kepulauan Kangean itu berjumlah total 7 milyar lebih. Sementara jumlah ADD yang telah dicairkan di tahap 1 ini berjumlah 4 milyaran. “Untuk ADD, nominal tersebut sudah mencapai 60 persen,†kata Camat Arjasa, Muhammad Hosen, pekan pertama Agustus lalu.
Dari dana tersebut, penggunaan anggaran memang fokus pada pelaksanaan kegiatan pembangunan. Menurut Hosen, hal ini sesuai dengan titik tekan aliran kedua dana yang memang memprioritaskan bidang infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Diantaranya seperti pembangunan saluran drainase, pembangunan gedung PAUD, sarana air bersih (SAB), dan pembangunan tangkis laut. Beberapa contoh realisasi tersebut merupakan kegiatan pembangunan di Desa Pabian.
“Setiap desa memiliki ragam kegiatan pembangunan masing-masing. Berbeda-beda sesuai kebutuhan desa dan masyarakat yang telah tertuang dalam RPJMDes,†jelasnya, kepada Mata Madura. Perbedaan ini bisa dilihat pada beberapa desa lain yang memiliki program pembangunan palengsengan, jalan rabat beton, pembangunan jalan paving sione, jalan telford maupun pembangunan atau rehabilitasi balai desa.
“Yang terpenting, pelaksanaan DD dan ADD harus bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dan diketahui oleh masyarakat,†tegas Hosen.
Dalam pelaksanaan kegiatan dari DD dan ADD, Hosen mengaku memaksimalkan tenaga pendamping dari BPMP/Bapemas untuk banyak membantu. Bahkan, pihaknya juga menggandeng Babinsa dan Kamtibmas demi terlaksananya program dengan baik.
Selain itu, ia tak segan menghimbau kepada setiap kades selaku penanggung jawab pengguna anggaran di desa agar melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan tiap program. Misalnya, agar pedagang bahan material di Kecamatan Arjasa mendapatkan bagian keuntungan sebagai imbas dari pelaksanaan DD dan ADD dengan maksud agar sirkulasi ekonomi lingkup kecamatan merata. Termasuk merekrut tenaga kerja tukang dari tenaga lokal atau maksimal daerah.
Terkait hal ini, Sekretaris Kecamatan, Zainullah, juga menyampaikan hal yang sama. Seperti disebutkan camat, ia menegaskan agar program DD dan ADD dapat dilaksankan oleh seluruh kades dengan baik dan transparan sesuai dengan prosedur yang ada. Tujuannya, selain meminimalisir bancakan, tentu agar dana untuk kesejahteraan desa itu benar-benar dapat dirasakan manfaatnya.
Di sisi lain, meski terbilang sukses mengawal DD dan ADD tahap pertama, dua punggawa Kecamatan Arjasa ini memiliki padangan khusus tentang teknis pencairan kedua dana. Menurut Camat Hosen, sebaiknya pencairan DD maupun ADD dilakukan setelah program atau kegiatan pembangunan di desa selesai.
“Artinya, tiap kades diharapkan melaksanakan program DD dan ADD dengan dana sendiri dahulu, baru pencairan diturunkan dengan sistem pertermin,†katanya. Hal itu bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan dari kedua dana tersebut oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Begitupun dengan Sekcam Zainullah. Meski berbeda secara teknis dengan atasannya, ia juga menginginkan suatu sistem dimana DD dan ADD lebih aman dari penyalahgunaan pihak tak bertanggung jawab. “Harapannya, DD dan ADD tidak lagi dicairkan langsung ke nomor rekening Kades. Tetapi pemerintah menunjuk lembaga terntentu untuk mengkoordinir anggaran tersebut,†tandasnya. (yudiek/rafiqi)
Daftar Penerimaan DD & ADD Tahap 1 Tahun 2016
