Peduli Warga di Wilayah Kering Kritis, RAR Bangkalan Beri Bantuan Air Bersih

×

Peduli Warga di Wilayah Kering Kritis, RAR Bangkalan Beri Bantuan Air Bersih

Sebarkan artikel ini
Sebanyak 4 armada pengangkut air bersih dari RAR Bangkalan siap diluncurkan ke desa-desa
DARI KIRI: Nasiruddin (warga Mandung), Rusliyadi (Support RAR), dan Risang Bima Wijaya (Nakhoda RAR) di depan 4 armada pengangkut air bersih yang siap diluncurkan ke desa-desa kering kritis. (Foto Syaiful/Mata Madura)

matamaduranews.comBANGKALAN-Rumah Advokasi Rakyat (RAR) Bangkalan melaksanakan Bakti Sosial (Baksos) berupa pemberian bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Penyaluran air bersih tersebut dilakukan karena musim kemarau di Kota Dzikir dan Shalawat itu kian memuncak. Bahkan, sampai akhir bulan Oktober 2019 di Kecamatan Kokop, Konang dan Geger masih belum dilimpahi air hujan.

Akibatnya, warga semakin kebingungan di tengah kondisi kekeringan. Sebab air untuk konsumsi saja cukup susah, apalagi untuk mandi. Syukur-syukur jika ada air untuk menghilangkan rasa haus, itu sudah luar biasa bagi masyarakat.

Melihat kondisi itu, RAR iba dan bergerak membantu air bersih seadanya. Sebanyak 8 tangki dalam dua hari, mereka distribusikan ke sejumlah desa, antara lain ke Desa Mandung, Bandang Laok, Lerpak, Dabung, Lembung, dan Batokaban.

Nakhoda RAR Bangkalan, Risang Bima Wijaya menjelaskan, bantuan tersebut bentuk nyata kepedulian RAR bagi masyarakat yang mengalami kekeringan. Penyaluran dilakukan pada Minggu (27/10/2019) kemarin hingga hari ini, Senin (28/10/2019).

“Ini bentuk aksi nyata kami. Tak semua desa tersentuh, karena kemampuan kita sangat terbatas, baik dari armada dan pasukan. Tapi dengan ini semoga bisa mengurangi beban kekeringan yang melanda,” ungkap Risang, Senin (28/10/2019).

Namun, pria berambut gondrong itu berharap Pemerintah Kabupaten Bangkalan bisa segera memberikan solusi jangka panjang untuk atasi kekeringan yang dialami warga. Khususnya bagi wilayah yang mengalami kering kritis.

“Bulan November 2019 semoga hujan sudah turun. Ini harap kami, agar kemarau tak makin panjang lagi. Jika tidak, bencana kekeringan ini akan menjadi kegalauan bagi masyarakat desa, ekonomi tak berjalan, pasalnya sawah-sawah mulai retak,” ujar Risang.

Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih pada pihak partner dan tim dari RAR yamg sudah memberikan support, baik tenaga maupun waktu, sehingga aksi penyaluran bantuan air bersih kepada warga di wilayah kering kritis itu bisa terlaksana.

“Ke depannya tidak cuma RAR, tapi LSM dan semua instansi semoga juga bergerak membantu masyarakat,” harap Risang.

Sementara Rusliyadi selaku partner RAR menyatakan, di tengah kondisi kekeringan yang sudah mencekam ini ada hal yang harus dikaji, yakni kepedulian sosial. Pasalnya, ada sebagian desa yang sumber airnya masih ada, tapi mereka tak mau berbagi.

“Gejala sosial, dan psikologis masyarakat yang ada airnya tak mau berbagi, karena mereka takut alami kekurangan air jika berbagi dengan desa lainnya. Keyakinan ini yang harus diubah. Berbagi untuk sesama lebih baik, insyaallah akan ada jalan lain menuju kemudahan,” ungkapnya pada Mata Madura.

Rusliyadi yang juga penyokong peduli kekeringan itu berharap, aksi sosial yang dilakukan RAR terus berlanjut. Masyarakat kecil, kata dia, sangat membutuhkan bantuan dari orang-orang yang punya rasa peduli seperti RAR.

“Sebisa mungkin, kita terus terus berusaha membantu masyarakat kecil. Jangan menunggu siapa, selagi kita mampu mari laksanakan. Beban masyarakat kecil adalah bagian dari beban kita juga,” tuturnya.

Sementara Nasiruddin, salah satu warga Mandung yang menyambut bantuan RAR mengaku tak berhenti berharap bisa mendapatkan bantuan. Jika masih ada penambahan kuota palayanan air bersih, itu sangat ditunggu-tunggu dan diharapkan.

“Kami berharap bisa mendapatkan lagi jika ada bantuan seperti ini,” ungkapnya, singkat.

Syaiful, Mata Bangkalan

KPU Bangkalan