matamaduranews.com–SUMENEP-Duka warga Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep setelah banjir menerjang sejumlah rumah warga pertokoan Minggu siang (5/12/2021).
Hujan deras lebih 4 jam mengguyur Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean bikin air dari pegunungan meluber ke jalanan dan masuk ke rumah-rumah warga hingga pusat pertokoan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Informasi yang diterima Mata Madura menyebut, ada 3 desa di Kecamatan Arjasa, Kangean, Sumenep yang diterpa banjir akibat debit air hujan meningkat.
Luapan banjir itu menggenang dan masuk ke rumah-rumah warga di Dusun Ngomber, Desa Laok Jangjang hingga menutup akses jalan raya.
Banjir juga terjadi di Dusun Bire, Desa Duko, Arjasa. Debit air hujan yang cukup besar menggenang di SDN Duko III dan masuk ke rumah warga di sekitar SD.
Titik terparah di Desa Angon-angon hingga menggenang menghalangi akses jalan sekitar Pasar Arjasa, Kalinganyar.
Netizen membagi video yang menggambarkan suasana banjir di Pulau Kangean yang bikin sejumlah warga berjalan di tengah luapan banjir yang menutup jalan raya Arjasa Kangean.
Dalam video itu, juga warga menangis dan berteriak minta tolong karena banjir masuk ke toko jualannya hingga merusak sejumlah barang dagangan yang tergenang banjir di dalam toko.
Kepala BPBD Pemkab Sumenep Abd Rahman Riadi mengungkapkan, banjir yang melanda Pulau Kangean Sumenep itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB dengan ketinggian genangan air antara 20 hingga 50 Cm.
Namun, pada sekitar pukul 14.00 WIB, genangan banjir di Kangean di tiga lokasi itu berangsur mulai surut.
“Sesuai dengan laporan petugas yang saat ini berada di lokasi, malam ini aktivitas kembali normal seperti biasanya,” kata Ramhan.
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti dalam rilis mengatakan, anggota Polsek Kangean bergerak cepat dengan melaksanakan pengamanan, pengaturan jalan dan membantu warga yang hendak menyeberang.
Bahkan, petugas juga membantu mengatasi pengalihan air agar tidak masuk ke rumah warga.
“Selain itu, anggota Polsek Kangean juga melaksanakan pengamanan, pengaturan jalan dan membantu warga yang hendak menyeberang,” tuturnya.
Widiarti juga mengungkapkan, petugas bergotong royong dengan puluhan warga sekitar lokasi dan aparatur desa membantu warga yang hendak menyeberang jalan.
“Tidak ada korban jiwa dan tidak ada pohon tumbang selama terjadi luapan air hujan tersebut,” pungkasnya. (*)