MataMaduraNews.com-BANGKALAN-Pasangan Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (KIP) dan Emil Elistianto Dardak mengunjungi pondok pesantren Nurul Cholil Demangan Barat Bangkalan. Setibanya di pondok pesantren Nurul Cholil Khofifah diterima langsung oleh pengasuh KH. Zubair Muntasor.
Pertemuan terlihat akrab dan sesekali terdengar canda tawa, dalam kesempatan tersebut KH. Zubair Muntasor juga terlihat menyerahkan bingkisan serta sebuah tasbih seraya mendoakan semoga KIP segera bertemu jodoh.
“Semoga segera mendapatkan jodoh ya ” Dawuh Kiai sepuh tersebut mendoakan sambil tersenyum. Sontak membuat beberapa orang yang turut hadir dalam pertemuan tersebut tersenyum dan mengamini.
Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren yang sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka tersebut Khofifah beserta Emil mendapatkan kesempatan memberikan ceramah singkat terhadap ribuan santri putri secara bergantian.
Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut Khofifah memberikan motivasi di hadapan ribuan santriwati untuk terus semangat belajar dan menuntut ilmu sebaik mungkin.
“Sekarang perempuan berjilbab sudah bisa menjadi presiden di Singapura, awalnya tidak ada yang menyangka, tapi itu terjadi” paparnya seraya memotivasi para santriwati untuk belajar dengan baik dan tidak takut untuk memiliki impian yang tinggi.
Begitupun dengan Emil, dalam kesempatan tersebut mantan Bupati Trenggalek mengatakan bahwa perempuan berjilbab di Indonesia juga bisa menjadi seorang menteri “Seperti ibu Khofifah, beliau pernah menjadi menteri, jadi jangan berkecil hati” ungkapnya seraya memberi contoh ibu Khofifah yang pernah menjabat sebagai menteri di era kepemimpinan Gusdur dan Jokowi.
Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa kunjunganya ke pondok pesantren Nurul Cholil berkaitan dengan pembangunan di Jawa Timur. Sebab, dalam membangun Jawa Timur ini tidak hanya bertumpu pada Gubernur. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangatlah penting dalam pembangunan Jawa Timur.
“Untuk membangun Jawa Timur ini harus banyak mendengarkan, merekomendasikan dan mohon doa kepada seluruh elemen terutama pengasuh-pengasuh pesantren,” ucapnya kepada awak media.
Hasin, Mata Bangkalan