matamaduranews.com–BANGKALAN-Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda Desa Durjan, Kecamatan Kokop, Bangkalan, Madura, Jatim memprotes atas pengisian anggota BPD yang dinilai misterius.
Mereka mendatangi Kantor Kecamatan Kokop sambil membentangkan poster yang berisi kecaman, pada hari Rabu (21/8/2019) siang.
Rohman, salah satu warga mengatakan, tahapan pengisian anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Durjan di balai desa, tidak transparan dan menyalahi aturan.
Dia menyebut, mulai dari sosialisasi rekrutmen anggota BPD hingga pengisian anggota BPD tidak melibatkan musyawarah warga. Hanya melibatkan Kades dan Camat Kokop.
Ada tujuh poster yang dibentangkan berisi kalimat kecaman bertulisan;
“Kami dibohongi Camat Kokop. Kami dibohongi Kades Durjan. Kami Korban PHP. Kami menolak dan mengutuk keras terbentuknya panitia pemilihan anggota BPD di Desa Durjan,â€
Ahmad, jubir warga, menyebut pengumuman rekrutmen yang bertandatangan Ketua Panitia Rekrutmen BPD sempat tertempel di sebelah kiri pintu ruangan kerja BPD. Tapi, tiba-tiba dicoret, diganti orang lain tanpa musyawarah warga.
“Ketua Panitia dicoret. Langusng diganti nama lain. Padahal sudah ada tandatangan. Kalau mau diganti, seharusnya kan ada musyawarah bersama mufakat,†ucap Ahmad kepada sejumlah media.
Ahmad menunjuk  bukti nama Abd Kholiq, sebagai Ketua Rekrutmen anggota BPD yang dicoret.  Lalu diganti dengan tulisan tangan bernama Mastur Rahmatullah, selaku Ketua Panitia Pengisian Anggota BPD berdampingan dengan legalisasi Kades Durjan, Mahrus Ali.
Sebelumnya, Kades Durjan, Mahrus Ali dan Camat Kokop mengaku sudah menjalankan tahapan pengisian anggota BPD Desa Durjan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku.
Syaiful, Mata Bangkalan