Penyebar Takmir Masjid Jamik Sumenep Radikal Minta Maaf. Raden Saghara Dicari

Moh. Choliq dan Husin Satriawan akhirnya berdamai. (matamadura)

matamaduranews.comSUMENEP-Pencarian penyebar isu Takmir Masjid Jamik terpapar paham radikal akhirnya mulai terkuak.

Moh. Choliq, mahasiswa Sumenep diketahui salah satu orang yang ikut menyebar berita hoax yang menyudutkan Ketua Takmir Masjid Jamik Sumenep, Husin Satriawan.

Dari hasil mediasi, mahasiswa asal Paberasan, Kecamatan Kota Sumenep ini, memilih minta maaf ke Husin Satriawan sebagai Ketua Takmir Masjid Jamik Sumenep.

Dalam pernyataan yang ditulis di atas materai 6.000, Moh. Choliq menyatakan khilaf dengan sengaja menyebar berita hoax ke tiga grup WhatsApp. Seperti Grup WA, Ansor, Jami’atul Muttaqin dan Masjid Al-Muqimin.

“Dengan ini saya benar-benar minta maaf ke seluruh Takmir Masjid Jamik Sumenep dan jamaah karena saya telah menyebar berita yang tidak jelas sumbernya/tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan,” tulis Moh Choliq di depan Takmir Masjid Jamik Sumenep, Rabu malam (6/11/2019) bertempat di Sekretariat Takmir Masjid Jamik Sumenep.

Isi Permintaan Maaf Moh. Choliq

Adapaun isi hoax yang disebar Choliq adalah:
1. Salah satu petugas Masjid dengan sengaja dan tanpa asalan yang kuat, mengempesi ban sepeda motor milik orang lain yang berada di halaman parkir masjid.
2. Tidak setuju dan tidak senang ada ulama Khas Nusantara berceramah di depan Masjid Jamik. Kasus pada pengajian umum oleh Gus Muwafiq. Sehingga pintu gerbang Masjid ditutup dan dikunci rapat-rapat. Padahal itu acara Pemda.
3. Selalu mengerahkan dan men-patrolikan orang-orang LPI yang sudah jelas mereka adalah pasukan Islam Radikal.

“Tiga poin tersebut setelah saya konfirmasi ke Ketua Takmir Masjid semuanya tidak benar,” tulisnya.

Dari hasil mediasi itu, Moh. Choliq dan Husin Satriawan mewakili pengurus Takmir Masjid Jamik Sumenep tidak akan memperpanjang ke ranah hukum.

Ketua Takmir Masjid Jamik Sumenep, Husin Satriawan kepada Mata Madura mengaku masih mencari akun Raden Saghara. Menurutnya, postingan Raden Saghara di facebook dan Grup WhatsApp telah mencoreng kebesaran Masjid Jamik Sumenep.

“Kalau menyangkut saya pribadi, tidak akan mempersoalkan. Tapi pernyataan Raden Saghara telah melukai leluhur kami yang telah membangun dan merawat Masjid Jamik ini. Perbuatan Raden Saghara harus dipertanggungjawabkan,” sebut Husin, yang pernah jadi anak buah Menhan Prabowo Subianto, Kamis dini hari.

Berikut Video Permintaan Maaf Moh. Choliq:

Permintaan Maaf Menyebar Hoax Takmir Masjid Jamik Sumenep

Hambali Rasidi

Exit mobile version