matamaduranews.com–SUMENEP-Masalah kesulitan air yang dialami petani di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi atensi Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, sudah berupaya mengatasi kesulitan air yang dialami petani Sumenep dengan pembangunan embung di kecamatan.
“Kalau masalah air itu, Banggar kan sudah mencoba dalam bentuk DAK (Dana Alokasi Khusus), menimal 3 embung di setiap kecamatan,” kata MH Said Abdullah, usai menyerahkan bantuan alsintan pada petani di Kecamatan Manding, Senin (3/1/2022).
Meski demikian, Ketua Banggar DPR RI itu mengakui kesulitan air yang dialami petani Sumenep memang tak sepenuhnya selesai. Sebab, kesulitan air itu tidak semata-mata masalah kebutuhan embung.
“Problem air itu tidak semata-mata masalah embung, akan tetapi juga masalah lingkungan yang semakin lama semakin rusak,” ujar Said.
Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penebangan pohon dalam skala besar dan liar maupun dalam skala kecil tetapi rutin. Sementara, upaya penghijauan sangat kecil.
Akibatnya, Indonesia menyumbang hampir 2 persen emisi gas rumah kaca dunia.
“Kita tidak ingin mewarisi anak cucu kita dengan lingkungan yang buruk,” kata Said.
Karena itu, Ketua Banggar DPR RI tersebut sudah mengagas DAK tahun 2023 tidak hanya untuk pembangunan embung. Tetapi juga akan dialokasikan untuk penghijauan.
“Tahun depan selain DAK untuk embung, per kabupaten/kota 1 milliyar untuk penghijauan,” ungkap MH Said Abdullah.
“Karena kalau embung di mana-mana, kemudian pada saat yang sama pohonnya ditebang di mana-mana, embungnya nggak berguna juga,” pungkasnya. (*)