matamaduranews.com–SUMENEP-Kisruh Pilkades serentak di Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Sumenep, berefek pada penghentian pelaksanaan Pilkades.
Kepala DPMD Sumenep, M. Ramli saat dihubungi Mata Madura, masih akan menggelar rapat bersama untuk membahas kelanjutan pelaksanaan Pilkades Juruan Laok.
“Untuk sementara Pilkades Juruan Laok dihentikan. Kami sebagai panitia kabupaten masih akan melakukan rapat untuk menjadwal ulang,” terang Ramli via telpon.
Ramli tidak memastikan kapan waktu pelaksanaan Pilkades Juruan Laok setelah dihentikan. “Kami belum bisa memastikan soal waktu pelaksanaan sebelum menggelar rapat bersama di kabupaten,” tambah mantan Kadinsos ini.
Sebagaimana diketahui, ratusan warga Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, terlihat bringas di area Pilkades, Kamis pagi, (7/11/2019). Mereka merusak kotak dan kertas suara untuk pemilih di Pilkades serentak yang digelar Desa Juruan Laok.
Itu terlihat di video yang lagi viral di grup-grup WhatsApp, sejak Kamis siang. Petugas keamanan dari kepolisian dan kodim Sumenep tak bisa merelai sikap bringas ratusan warga karena keterbatasan personil.
Waktu itu, warga ramai-ramai mendatangi dan merusak seluruh sarana prasarana pencoblosan. Tenda dan kursi dihancurkan. Seluruh fasilitas Pilkades yang sudah disiapkan oleh panitia termasuk surat suara pemilihan berserakan di tanah akibat kekisruhan.
“Sekarang Pilkades dihentikan total. Semua fasilitas dirusak,†kata Wahid, salah satu warga setempat.
Polres Sumenep belum memberikan rilis terkait kekisruhan itu. AKP Widiarti Kasubag Humas Polres Sumenep belum bisa menjelaskan pasca insiden itu.
“Sebentar mas, ini masih sibuk,†ungkapnya saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Hambali Rasidi