MataMaduraNews.com–SUMENEP-Beberapa waktu lalu, Bupati Sumenep dan OPD menandatangani Pakta Integritas sekaligus Perjanjian Kinerja. Seluruh pimpinan OPD dan jajarannya dituntut agar lebih meningkatkan daya komitmen, sekaligus tanggung jawab akan kinerjanya.
Di sisi lain, penyerapan anggaran setiap tahun di kabupaten paling timur tanah Garam ini hampir selalu tidak pernah mencapai seratus persen. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, R Idris, hal itu memang lumrah terjadi. Bahkan menurut mantan Kepala Bappeda ini, justru selalu di bawah sembilan puluh persen. Kenapa? Berikut hasil bincang-bincang eksklusif Mata Madura dengan pria berkumis yang murah senyum ini, beberapa waktu lalu.
Bisa dijelaskan maksud penyerahan Pakta Integritas beberapa waktu lalu?
Berkaitan dengan acara Penyerahan Pagu Indikatif kegiatan OPD, kemudian penandatangan Pakta Integritas dan juga Perjanjian Kinerja antara OPD dengan Bapak Bupati, itu sesungguhnya sudah amanah Kemenpan (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, red) dan setiap tahun pasti dilaksanakan. Kita acarakan kemarin yang penyerahan pagu anggaran, seperti DIPA KUA APBN, itu diserahkan oleh Gubernur ke Bapak Bupati. Jadi, proyek-proyek pusat yang masuk ke daerah juga dengan Pagu Anggaran yang diberikan ke APBD. Kemarin mencoba mentradisikan itu dengan diacarakan bersama semua pimpinan OPD, Camat dan Kabag dengan semua eselon III di bawahnya.
Tujuannya, yang pertama agar semua tahu bahwa OPD, pimpinan dan jajarannya dalam tahun yang berjalan 2018, punya tanggung jawab menjalankan anggaran yang diserahkan dari pagunya. Biar semua pimpinan OPD dan jajarannya lebih meningkatkan daya komitmen dan kepedulian tanggung jawab untuk kinerjanya. Maka dari itu, diharapkan ada kebersamaan untuk menyelesaikan tanggung jawab kinerjanya. Sehingga, jajaran di bawahnya sekretaris harus lebih paham.
Yang kedua, biar dalam kinerja 2018, yang 2017 sudah bagus, ditingkatkan. Yang belum (bagus, red) untuk terus ditingkatkan atau menciptakan team work untuk kerja sama yang bagus di OPD guna menyelesaikan pekerjaannya dan saling mengevaluasi pekerjaan. Sehingga, diharapkan 2018 itu serapan APBD dan juga kualitas atau target kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan. Nah, kalau sudah di awal-awal terjadi team work, secara bertahap akan diketahui problemnya dan diketahui cara penyelesaiannya bersama dengan tim-tim lainnya di Pemerintah Kabupaten Sumenep. Makanya diharapkan kerja kita lebih menekankan kerja tim, tim OPD kemudian tim kabupaten.
Jadi, Pakta Integritas itu titik tekannya kepada team work atau tim kabupaten?
Pakta itegritas itu intinya sebagai pernyataan tanggung jawab dari pimpinan OPD untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan regulasi yang ada dan juga melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan.
Apabila di SOPD nantinya ada pekerjaan yang tidak sesuai dengan Pakta Integritas, apakah sanksinya menunggu atau langsung?
Itu kan menjadi satu rangkaian penilaian. Jadi, karena mengatur rangkaian kinerja, maka yang lebih bagus memang sesudah akhir anggaran. Jadi, dimasukkan pada sistem penilaian kinerjanya.
Berarti setiap tiga bulan?
Tiap tiga bulan kita evaluasi. Kita tekankan kepada OPD dan dengan team work agar bekerja dengan schedule. Schedule-nya itu harus dibuat dan diamati bersama.
Yang melatarbelakangi apa?
Yang jelas dari evaluasi yang kita amati sementara, itu sudah ada. Hanya perlu ditingkatkan kerja sama dan team work di OPD itu belum maksimal.
Secara umum, dari sembilan program unggulan selama dua tahun kepemimpinan Kiai Busyro dan Achmad Fauzi belum ada bukti yang menonjol, kecuali hanya bentuk seremonial?
Saya kira sudah terasa, seperti semangat para birokrasi lebih profesional ke depan kita sudah implementasikan sesuai dengan Perpres, kemudian Permen. Kerja sama saran dengan KPK kita juga sudah mulai implementasikan. Untuk government tahun ini e-budgeting  sudah mulai. Satu saran dari KPK untuk melaksanakan dari government, salah satu sistem yang disarankan adalah meniru sistem manajemen yang di Banyuwangi. Dan Bapak Bupati Sumenep dengan Bupati Banyuwangi sudah melakukan MoU dan Perjanjian Surat Kerjasama. Kebetulan saya juga ikut tanda tangan dengan Sekda Banyuwangi. Dari sisi keuangan, saat ini sudah berjalan e-budgeting dan SIMRAL-nya. Nanti semua online dan semua pembayaran akan memakai online semua.
Lalu?
Kemudian untuk yang kedua, program tahun 2019 sudah juga akan memakai E-Planing. Jadi, diharapkan semua OPD dan sebagainya itu, perencanaanya lebih matang. Karena e-budgeting sudah diterapkan, termasuk E-E lainnya secara bertahap, maka transparansi pengelolaan dan pengeluaran uang pemerintah dan pembangunan di Sumenep itu bisa diakses oleh semua pihak.
Kalau 2016 kemarin serapan anggarannya hampir 100 persen, lalu kenapa di tahun 2017 hanya 80 persen?
Kalau serapan anggaran itu memang kita tidak pernah mencapai 90 persen untuk belanja langsung. Tahun kemarin dengan tahun 2016 itu hampir sama. Kalau belanja langsungnya, di atas 90 persen.
Itu yang pertama ada regulasi yang mengatur. Salah satunya berkaitan dengan DAK yang tidak terserap. Kemudian juga ada di SOPD karena di penyusunan anggarannya terdapat regulasi yang dokumen di penyusunan dengan regulasi kurang sesuai.
Intinya, 2018 ini ada implementasi keuangan dan peningkatan pola kerja?
Di tahun 2018 untuk keuangannya kita terapkan e-budgeting, walaupun belum maksimal. Satu dua tahun memang tidak akan langsung tuntas, karena masih proses. Kita ingin lebih cepat, karena sesungguhnya sistem sudah ada, sebagian fasilitas juga ada, sehingga tinggal menyinergikan.
Sekadar gambaran, ketika saya masih di Bappeda dulu, di sana satu server semua sistem informasi program pembangunan. Dan itu yang akan dikoneksikan semua, sehingga sistem implementasi e-budgeting di Sumenep bisa lebih cepat dengan yang dilakukan di Banyuwangi. Dan itu terus berlanjut, sampai sekarang Sumenep dengan Banyuwangi terus berlanjut. Jadi, 2018 memang yang diharapkan itu kerja kita lebih menekankan pada kerja tim dan ter-schedule. Sehingga, setiap saat bisa mengevaluasi yang belum dilaksanakan dan mengetahui strategi menyelesaikannya. [*]