matamaduranews.com–SUMENEP-Sorotan atas kualitas beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Sumenep menjadi atensi para aktivis PMII.
Kamis, siang (16/1/2020), puluhan aktivis Pergerakan Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Wiraraja mendemo Kantor Dinsos Sumenep.
Para aktivis itu, menyoal kualitas beras yang kurang layak dikomsumsi para penerima BPNT.
BPNT dilaunching sejak tanggal 14 November. Menurutnya, distribusi beras BPNT dinilai masih dirasa kurang efektif dengan fakta kualitas beras tidak layak dikomsumsi.
Karena itu, PMII Unija memberi tiga tuntutan kepada Kadinsos Sumenep.
Pertama, memperketat pengawasan dalam distribusi realisasi BPNT dari hulu sampai hilir. Setelah itu, Dinsos segera lakukan inspeksi (turun ke bawah) di seluruh daerah Kabupaten Sumenep secara berkelanjutan
Kedua, usut tuntas dan sanksi tegas oknum yang terindikasi penyelewengan dan realisasi BPNT.
Ketiga, Kadinsos Sumenep harus ada di garda terdepan sebagai penanggung jawab mengawal realisasi BPNT secara maksimal.
Korlap demonstrasi PMII Unija, Rahman, meminta Kadinsos segera merespon temuan dan fakta atas kesemrautan beras BPNT.
“Puluhan tahun Sumenep dihantui mafia bantuan sosial. Maka perlu ada tindakan nyata dari Dinsos,†teriak Rahman.
Sementara, Kadinsos Sumenep, Moh Iksan, mengatakan, persoalan BPNT sudah ada sebelum dirinya ditunjuk sebagai Kepala Dinas Sosial Sumenep.
Karena itu, Iksan mengajak para sahabat PMII untuk ikut mengawasi persoalan ini.
“Mari bersama-sama mengawasi realisasinya BPNT,†pungkasnya.
Ibad, Mata Madura