Internasional

Presiden Brasil Sebut Vaksin Covid-19 Ubah Orang Jadi Buaya

×

Presiden Brasil Sebut Vaksin Covid-19 Ubah Orang Jadi Buaya

Sebarkan artikel ini
Vaksin Covid-19
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. (Foto: Istimewa)

matamaduranews.comBRASIL-Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali meluncurkan serangan kepada vaksin Covid-19. Ia menyebut vaksin Pfizer/BioNtech bisa ubah orang jadi buaya atau wanita berjanggut.

“Dalam kontrak Pfizer sangat jelas: ‘kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apa pun.’ Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda,” kata Jair Bolsonaro, seperti dikutip CNBC Indonesia dari AFP, Senin (21/12/2020).

“Jika Anda menjadi manusia super, jika seorang wanita mulai menumbuhkan janggut atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara seperti banci, mereka tidak akan ada hubungannya dengan itu,” katanya, merujuk pada vaksin Pfizer.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro memang sejak awal meremehkan virus Corona (Covid-19) sejak pertama kali muncul tahun lalu. Ia menyebut penyakit ini sebagai ‘sedikit flu’. Ia pun bersikeras untuk tidak divaksin.

“Beberapa orang mengatakan saya memberikan contoh yang buruk. Tetapi kepada orang-orang dungu, kepada orang-orang bodoh yang mengatakan itu, saya memberi tahu mereka bahwa saya sudah tertular virus, saya memiliki antibodi, jadi mengapa harus divaksinasi?” terangnya.

Jair Bolsonaro terkonfirmasi positif Covid-19 pada Juni 2020. Dia sembuh tiga minggu kemudian. Beberapa penelitian menyatakan ada potensi infeksi ulang Covid-19 dan menurunnya antibodi seseorang setelah beberapa bulan sehingga potensi terinfeksi ulang bisa terjadi.

Jair Bolsonaro mengatakan akan menggratiskan vaksin bagi semua warga Brasil, tetapi ini tidak bersifat wajib. Namun, Mahkamah Agung Brasil telah memutuskan vaksin wajib dilakukan meski tak bisa “dipaksakan” pada orang.

Vaksin buatan Pfizer/BioNTech bernama BNT162b2 sedang uji klinis tahap akhir di Brasil. Namun beberapa negara sudah memberikan izin penggunaan darurat pada vaksin ini termasuk Amerika Serikat (AS), Brasil hingga Singapura.

Source: CNBC Indonesia
KPU Bangkalan