matamaduranews.com-SUMENEP- Kabupaten Sumenep didapuk menjadi tuan rumah dalam Festival Keraton dan Masyarakat Adat (FKMA) V, tahun ini. FKMA merupakan kegiatan popular Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).
“Sumenep menjadi tuan rumah acara puncak karena jadi satu-satunya keraton yang masih terjaga dan terawat di Jawa Timur, sampai sekarang,” ujar Pangeran Raja Arief Adipati Natadiningrat, Sultan Sepuh Cirebon yang juga sebagai Ketua FSKN, beberapa bulan lalu
Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim, sebagai tuan rumah acara puncak FKMA V, mengatakan bahwa penyelenggaraan FKMA-V tahun 2018 akan berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, di mana unsur pariwisata akan lebih menonjol dalam upaya mempromosikan Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.
“Alhamdulillah, kami dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam Festival Keraton dan Masyarakat Adat (FKMA) se Asia Tenggara. Para tamu dan delegasi akan dipersilahkan untuk coba menginap di Pulau Gili Yang. Pulau dengan kadar oksigen terbaik kedua di dunia,” tutur Busyro Karim, yang juga merupakan dewan pakar sekaligus dewan pembina FKMA.
Penyelenggaraan FKMA kelima ini akan didahului dengan kegiatan road show di lima Keraton; yaitu Solo, Medan, Mempawah, Ternate, dan Denpasar. Lalu ditutup dengan acara puncak yang digelar di Sumenep, Pulau Madura.
Nanti, ajang bergengsi tersebut akan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), disamping juga akan dihadiri ratusan Raja atau Sultan di Asia Tenggara. Sesuai dengan jadwal, Festival Keraton dan Masyarakat Adat (FKMA) tersebut akan digelar mulai tanggal 27 hingga 31 Oktober 2018.
Menurut Bupati Busyro, berdasarkan informasi yang diterimanya, sudah ada 120 Raja atau Sultan yang akan hadir dalam Festival Keraton dan Masyarakat Adat (FKMA). “Di samping Presiden kita, raja atau sultan dari Pakistan dan Belgia juga akan hadir dalam acara ini,†tegasnya.
Dalam festival Keraton dan Masyarakat Adat (FKMA) akan menampilkan Pagelaran Seni Budaya Keraton, Seminar Nasional, Musyawarah Madya, Pagelaran Seni Budaya Keraton, Kunjungan ke Asta Tinggi, Tour Pusaka Pusat Keris, Tour Batik Desa Batik Sumenep, Kerapan Sapi, Parade Musik Tong-tong, dan Upacara Hari Jadi.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam mensukseskan festival keraton dan masyarakat adat yang akan digelar mulai tanggal 27 hingga 31 Oktober 2018.
“Mari seluruh elemen masyarakat Sumenep, agar ikut menyukseskan FKMA, sebab ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kita semua sebagai warga Sumenep yang telah dipercaya menjadi tuan rumah dalam Festival Keraton se Asia Tenggara,†tuturnya
Rusydiyono, Mata Madura