Pemerintahan

Progres Penurunan Angka Kemiskinan di Sumenep

Bupati Fauzi
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo saat mengunjungi kediaman Hotipah (64) dan Putriya (70), di Dusun Brakas Dajah, Desa Guluk-guluk Kecamatan Guluk-guluk. (FOTO: sumenepkab.go.id)

matamaduranews.com-Angka kemiskinan menjadi salah satu problem yang sangat mendesak untuk diatasi oleh Bupati Sumenep Ach. Fauzi Wongsojudo.

Lima tahun terakhir berdasar data BPS. Jumlah penduduk miskin di Sumenep mengalami fluktuatif.

Seperti pada tahun 2018, jumlah penduduk miskin di Sumenep mencapai 218,060 ribu jiwa. Pada tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 211,088 ribu jiwa. Pada tahun 2020 meningkat sebanyak 220,023 ribu jiwa.

Pada awal kepimpinan Fauzi di tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Sumenep mencapai 224,073 ribu jiwa. Baru pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin di Sumenep mengalami penurunan menjadi 18,76 persen dari 1.100 jiwa. Kemudian pada 2023 angka kemiskinan kembali menurun menjadi 18,70 persenbdari 1.100 jiwa.

“Kemiskinan itu diketahui dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Konsumsi dan Pengeluaran (Modul KP) periode Maret 2023,” begitu Kepala BPS Kabupaten Sumenep, Ribut Hadi Chandra memberi keterangan ke media.

Pengurangan jumlah penduduk miskin di Sumenep sekitar 18.000 jiwa dibanding tahun 2021 tak lepas dari langkah Pentahelix. Bupati Fauzi membuat Perbup (Peraturan Bupati) penyusunan APBDes yang bersinergi dengan program APBD. Sinergitas APBDes dan APBD sengaja ditempuh untuk menutupi apa yang menjadi kekurangan APBD bisa ditopang lewat APBDes.

Sinergitas itu, tampak terlihat pada program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sumenep yang sudah terintegrasi. Seperti, program penanganan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengobatan TBC, RTLH dan sebagainya.

Di bidang pemberdayaan ekonomi warganya. Bupati Fauzi juga mendesain UMKM Sumenep bukan sebatas berdaya, tapi juga bisa dipasarkan secara global. (ham)

Exit mobile version