Ra Fuad Yang Dirindukan; Bercita Dirikan RSUD Tipe D dan Peduli Anak Yatim (4)

×

Ra Fuad Yang Dirindukan; Bercita Dirikan RSUD Tipe D dan Peduli Anak Yatim (4)

Sebarkan artikel ini
Ra Fuad Yang Dirindukan; Bercita Dirikan RSUD Tipe D dan Peduli Anak Yatim (4)
Ra Fuad saat dirawat di Rumah Sakit (foto untuk matamadura)

matamaduranews.comBANGKALAN-RKH Fuad Amin Imron sebelum almarhum sempat bercita membangun RSUD Bangkalan Tipe D. Keinginan itu semata untuk memback-up pelayanan kesehatan masyarakat Bangkalan yang dirasa kurang maksimal di RSUD Syamrabu Bangkalan.

Cita-cita Ra Fuad disampaikan ke keponakan sepupunya,  Dokter Farhat Suryaningrat. Semasa di rumah sakit, Ra Fuad menyampaikan keinginan itu ke dokter Farhat semata untuk kebaikan masyarakat Bangkalan.

Bagi dr Farhat, tak ada sosok yang ia kenal se optimis almarhum Ra Fuad.

Menurut dokter Farhat, Ra Fuad memiliki jiwa antusiasme tinggi yang tak dimiliki orang lain. Saat Ra Fuad berbaring sakit, almarhum memberi semangat untuk sembuh.

Sengko tak sakek. Sengko sehat (saya tak sakit, saya sudah sembuh). Ayo periksa lagi cong?,”pinta almarhum yang dikenang dokter Farhat

Dari wasiat almarhum, dokter Farhat mengenang jiwa visioner yang terpatri di dalam semangatnya.

“Ayo kita rawat rumah sakit. Jadikan seperti Sidoarjo yang baik dari pelayanan. Berikan yang terbaik untuk masyarakat Bangkalan,” ucap dokter Farhat mengenang wasiat Ra Fuad.

Ra Fuad sejak awal berpesan agar dokter Farhat banyak belajar dan mengambil pelajaran dari kehidupan masyarakat.

bekna ajer, kedingagih reng acaca, jelling situasi masyarakat butoh apah. Pas lakoneh demi masyarakat Bengkalan, keng jek go-majago (kamu belajar, dengerin orang bicara, liat situasi masyarakat butuh apa,  setelah itu kerjakan demi masyarakat Bangkalan, tapi jangan sok jago,” pesan Ra Fuad seperti yang dituturkan ke dokter Farhat, kepada Mata Madura.

Dari pesan itu, dokter Farhat berkesimpulan jika almarhum memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat Bangkalan.

Cerita serupa disampaikan Jimhur Saros. Dalam kenangan Jimhur, sejak kecil Ra Fuad memiliki jiwa sosial tinggi dan peduli pada masyarakat tak mampu.

Kata Jimhur, ketika ada orang meninggal atau orang sakit atau ada orang yang membutuhkan bantuan, Ra Fuad pasti peduli terhadap keadaan dan langsung membantu.

“Setiap 17 Agustus dan Ramadhan almarhum selalu menyantuni anak yatim. Almarhum sangat sayang kepada anak yatim. Selain ke rumah almarhum atau pendopo untuk menyantuni anak yatim, almarhum juga berbagi ke 18 kecamatan di Bangkalan untuk menyantuni anak yatim,” cerita Jimhur.

Anak yatim juga sering diundang datang ke Pendopo. Anggapan banyak orang bahwa Pendopo waktu itu adalah tempat yang sakral, sejak dimpimpin Ra Fuad langsung berubah.

“Dari berbagai macam lapisan masyarakat, dari anak yatim atau orang tidak mampu bisa mengakses langsung ke Pendopo untuk bertemu Ra Fuad. Sekat antara penguasa dan masyarakat nyaris tak ada,” kenang Jimhur.

Dalam pandangan Jimhur, Ra Fuad merupakan sosok yang kharismatik. Kepribadian Ra Fuad dibentuk secara mandiri dan belajar pada alam.

Apa yang di katakan Ra Fuad selalu dikerjakan dengan semangat oleh anak buahnya atau santrinya. “Sejauh ini perintah Ra Fuad selalu bermanfaat demi kemaslahatan orang lain dan masyarakat Bangkalan khususnya,” terangnya.

Jimhur mengenang saat Ra Fuad membantu masyarakat Desa Lebak dan Desa Bandaran Kelurahan Pejagan, Kecamatan Kota Bangkalan.

“Waktu itu masyarakat Desa Lebak dan Bandaran terpisah oleh sungai. Dan ada yang minta bantuan untuk menghubungkan dua desa tersebut dengan jembatan. Ra Fuad langsung menyuruh anak buahnya malam itu juga. Saat itu, anak buah Ra Fuad mengukur lokasi yang akan dibangun jembatan. Keesokan harinya, bahan bangunan mulai berdatangan di pinggir sungai dan segera dibangun jembatan,” cerita Jimhur.

Kenangan lain, saat Ra Fuad bertemu teman lamanya yang berjualan kopi. Melihat tidak ada prospek berkembang usaha temannya. Ra Fuad lalu memberi modal untuk mengembangkan usahanya.

“Saya meyakini, almarhum pantas dikata Bapak Pembangunan Bangkalan. Gerak hati dan nalurinya hanya untuk Bangkalan. Jangan lupa sambung alfatihah untuk beliau,” harap Jimhur.

Bersambung…..

Syaiful, Mata Bangkalan

KPU Bangkalan