matamaduranews.com–BANGKALAN-Ratusan pelajar SMP di Bangkalan membersihkan sampah dari ancaman sampah nonorganik.
Para peserta itu menyusuri hutan mangrove, mengumpulkan sampah di kawasan Labuhan Mangrove Education Park, Desa Labuhan, Kecamatan Sepuluh, Kamis (1/8/2019).
Kegiatan ‘Susur Mangrove’ ini dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup se Dunia 2019 yang disertai peresmian taman pendidikan mangrove dan labuhan coastal clean up (bersih-bersih pantai).
Abd Latif Amin Imron,Bupati Bangkalan, berharap kegiatan bersih mangrove itu bisa mengedukasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Kegiatan bersih mangrove itu bisa mengedukasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan bentuk kampanye sekaligus penyadaran terhadap generasi muda agar lebih peduli terhadap kawasan wisata mangrove,” katanya
Menurut Sodiq Wibisono, Guru SMP 1 Sepuluh, sampah-sampah plastik jika terus dibiarkan akan mengancam ekosistem dan kehidupan biota laut, karena sampah plastik yang sulit terurai.
“Itu nampak ada sampah plastik, ayo kita ambil,†ucapnya kepada Mata Madura.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan, Hadari berharap masyarakat lebih meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Terutama ke kawasan mangrove.
“Khusunya kepada warga sekitar, wisata ini ayo kita jaga bersama. Sampah plastik itu sangat berbahaya, apalagi kalau sudah masuk ke laut akan sangat berbahaya,” ucapnya.
“Nanti di wisata mangrove labuhan, bisa di buat aturan bagi wisatawan dilarang membawa sampah anorganik,” tambahnya kepada Mata Madura. Kamis (1/8/2019).
Sementara, Elisaa siswa SMP 1 Sepuluh mengaku sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan pungut sampah itu karena bisa melihat kondisi di dalam hutan mangrove.
“Saya baru pertama ikut ini dan baru kali ini tahu kondisi hutan mangrove yang sudah banyak sampah plastik,” tuturnya.
Hasin, Mata Bangkalan