Resah Masalah RSUD Syamrabu, PC PMII Bangkalan Minta Penjelasan Pimpinan

×

Resah Masalah RSUD Syamrabu, PC PMII Bangkalan Minta Penjelasan Pimpinan

Sebarkan artikel ini
Resah Masalah RSUD Syamrabu, PC PMII Bangkalan Minta Penjelasan Pimpinan
Suasana audiensi PC PMII di RSUD Syamrabu. (foto: Agus, Mata Bangkalan)
Suasana audiensi PC PMII di RSUD Syamrabu. (foto: Agus, Mata Bangkalan)
Suasana audiensi PC PMII di RSUD Syamrabu.
(foto: Agus, Mata Bangkalan)

MataMaduraNews.comBANGKALAN-Sejumlah Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bangkalan mendatangi RSUD Syamrabu Bangkalan Selasa (07/06). Kehadiran mereka guna meminta penjelasan kepada pimpina RSUD mengenai permasalahan yang terjadi di RSUD Syamrabu. Yang membuat mereka resah terutama masalah pembayaran uang jasa pelayanan.

Sayang dalam kesempatan itu Direktur Utama RSUD Syamrabu drg. Yusro tidak bisa menemui mereka karena sedang rapat diluar. Pertemuan itu diwakilkan kepada Wakil Direktur RSUD Syamrabu beserta staf.

Ketua PC PMII Bangkalan Bahirudin membuka audiensi dengan menyampaikan beberapa item. Salah satunya ia ingin meminta penjelasan mengenai uang jasa pelayanan karyawan yang sampai saat ini belum terbayar lunas. “Tolong jelaskan rincian dari pembayaran jaspel itu kenapa bisa sampai nunggak, mulai dari yang BPJS, spm sampai ke pasien umum,” ungkapnya mengawali audiensi.

Ditambahkan, tujuan audiensi ke RSUD selain untuk meminta penjelasan, juga untuk meminta data mengenai alokasi dana pada tahun 2016. “Saya minta data riil, berapa pemasukan RSUD, terus berapa pengeluarannya selama setahun,” imbuhnya.

Bahir juga menyinggung putusnya kontrak salah satu dokter spesialis urologi dr. Tania. Ia beranggapan keluarnya dr. Tania dari RSUD Syamrabu karena akibat tidak beresnya manajeman dan keuangan di RSUD. “Jangan-jangan dr. Tania ini tidak perpanjang kontrak karena paham dengan sistem RSUD yang kacau,” tuturnya.

Setelah itu Wakil Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan dr. Nunuk Kristiani menjelaskan bahwa untuk pembayaran uang jasa pelayanan dari BPJS dudah dibayarkan sampai bulan November 2016. Jadi, menurutnya,pihak RSUD sudah tidak punya hutang lagi uang jasa pelayanan BPJS. “Sudah kita bayarkan semua yang BPJS kok,” jelasnya.

Untuk jaspel yang SPM lanjutnya sudah di bayarkan sampai bulan Juni 2016. Karena anggaran yang dari pemerintah Bangkalan untuk tahun 2016 sebesar 23 M habis dipakai untuk bayar hutang SPM pada tahun 2015. “Makanya untuk pembayaran jasa pelayanan SPM bisa dibayarkan samapi bulan juni itu sudah lebih,” terangnya.

Lebih jauh ia menjelaskan untuk pembayaran Jaspel pasien umum sudah dibayarkan sama dengan Jaspel pesien SPM. Alasannya karena anggaran dari pasien umum dialihkan untuk pembayaran Jaspel pasien SPM yang sampai bulan juni.

“Kalau tidak ambil dari pasien umum kita mau dapat dari mana yang mau dibayarkan untuk Jaspel SPM sampai bulan juni itu,” tambahnya.

Mengenai data rincian anggaran RSUD tahun 2016 yang diminta oleh peserta aksi, pihak RSUD hanya bisa menjelaskan dengan menggunakan papan tulis. Namun hal itu tidak membuat peserta audiensi puas. Mereka tetap ngotot meminta rincian datanya.

“Kami tidak butuh penjelasan seperti itu, kami minta data riilnya, dan jika tidak di kasih mohon maaf jika meminta dengan cara lain,” kata Baijuri salah satu peserta audiensi.

Menaggapi hal itu dr. Nunuk meminta maaf jika tidak bisa memberikan data yang diminta. Dia beralasan tidak semua data bisa menjadi konsumsi publik. “Kalian ke sini kan mau audiensi bukan mau minta data. Kita bisa kasih data kepada yang lebih berhak seperti ke kejaksaan atau ke polisi,” pungkasnya.

Agus, Mata Bangkalan

 

 

KPU Bangkalan