matamaduranews.com–SUMENEP-Akhirnya, Ahmad Saleh Hariyanto, S.Pt resmi dilantik sebagai Kepala Desa (Kades) Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur oleh Bupati KH A. Busyro Karim, Senin (30/12/2019) kemarin.
AS Hariyanto, demikian panggilan gaulnya kini, berharap dilantiknya dia sebagai Kades Pasongsongan bisa memberikan harapan baru bagi desa dan masyarakatnya, bahkan juga bagi negara.
Sejauh ini, Hariyanto sudah memiliki Program 100 Hari dalam kepimimpinannya. Yang pertama yaitu langsung memperbaiki kinerja aparat Desa Pasongsongan guna memberikan pelayanan yang efektif dan maksimal kepada warganya.
“Dalam 100 hari ke depan saya akan melakukan perbaikan aparat desa, karena yang dibutuhkan masyarakat itu adalah pelayanan. Pelayanan tidak hanya sekadar melayani, akan tetapi mampu memberikan pelayanan yang baik, benar dan cepat, dengan target pelayanan yang diharapkan masyarakat dapat berjalan dengan baik,â€Â ungkapnya.
Hal ini akan dilakukan Hariyanto sesuai dengan komitmennya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA), yang telah menjadi program prioritas dalam memimpin Desa Pasongsongan 5 tahun ke depan.
“Program prioritas yang akan saya lakukan ke depan yaitu melakukan pemberdayaan SDM, karena kita tahu bahwa generasi muda adalah masa depan bangsa. Jadi, dalam hal ini saya ingin mereka bergerak dengan bebas dan tetap dalam koridor hukum dan adat istiadat,â€Â terang dia.
Bahkan, setahun ke depan Kades alumni Universitas Muhammadiyah (UNMUH) Malang itu berkomitmen untuk lebih meningkatkan kualitas SDM) terlebih dahulu. Kemudian barulah dilanjutkan dengan upaya untuk mengembangkan potensi SDA di desanya.
“Ketika SDM-nya sudah siap dan betul-betul kuat, cakap, barulah infrastruktur itu akan saya garap dengan serius,” kata Hariyanto, usai dilantik di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Senin (30/12/2019) kemarin.
Saat mencalonkan diri pada Pilkades Serentak awal November lalu, Hariyanto memiliki visi misi untuk menjadikan Desa Pasongsongan kuat, mandiri dan demokratis. Karenanya, ia akan memberikan kebebasan kepada masyarakat, khususnya pemuda, untuk berkarya dan mengabdi untuk desanya.
“Saya tidak akan membelenggu mereka, namun justru akan memberikan pelajaran yang demokratis biar mereka bisa maju dan berani, tentu dalam hal ini berani berkarya. Karena generasi muda juga tonggak kemajuan desa, dan desa adalah tonggak kemajuan negara,â€Â tegasnya.
Sementara di sektor SDA, Hariyanto melihat Pasongsongan memiliki potensi penghasil ikan yang cukup besar sampai pada proses ekspor ke luar daerah. Hal itu menurutnya penting untuk diberdayakan secara professional untuk lebih meningkatkan ekonomi masyarakat.
Apalagi, selama ini yang diekspor ke luar bukan hasil olahannya, melainkan dalam bentuk bahan baku saja. Inilah kemudian yang dinilai Hariyanto punya peluang untuk digarap dengan maksimal, agar hasil laut Desa Pasangsongan dapat memiliki nilai jual yang tinggi.
“Salah satu obsesi yang menjadi perhatian saya untuk meningkatkan pendapatan desa melalui hasil laut adalah menjadikan ikan sebagai produk olahan yang nantinya bisa meningkatkan daya jualnya, sehingga taraf ekonomi masyarakat Pasongsongan semakin meningkat,†ujarnya.
Namun, hal itu dapat tercapai apabila SDM yang ada sudah mumpuni. Sehingga, pemberdayaan SDM menjadi agenda pertama dan utama sebelum menggarap potensi SDA dan membangun infrastruktur di Desa Pasongsongan.
“Tentu saja ini butuh dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah, dalam hal ini dinas terkait, yakni Dinas Perikanan Sumenep,†pungkas Hariyanto, penuh harap.
Wardi, Mata Madura