matamaduranews.com–SUMENEP-Ibarat pisau, apabila penggunaannya kurang tepat, kehadiran sosial media (sosmed) akan melukai tangan sendiri atau paling celaka akan melukai orang lain.
Di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, baru-baru ini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumenep melaporkan 4 akun facebook karena unggahan statusnya dianggap telah mencemarkan profesi dokter.
Sebelum itu, seorang Satpam salah satu bank di Sumenep juga pernah bermasalah dengan Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk. Sebab, komentarnya di salah satu akun facebook dianggap mencemarkan nama baik pesantren rintisan KH Moh. Syarqawi itu.
Walaupun tidak sampai dilaporkan kepada polisi, karena pihak pesantren memilih memaafkan. Tetapi yang demikian cukup menjadi pesan bahwasanya harus bijak dalam bersosial media.
Kendati sudah banyak contoh kasus yang dilaporkan ke polisi karena tidak bijak menggunakan sosial media, tetapi masih saja ada oknum yang tidak jera.
Terbukti, pada Senin (13/07/2020) kemarin, jagat maya dihebohkan dengan keberadaan akun facebook atas nama Abuya Busyro Karim, dengan foto profil yang juga menggunakan foto Bupati Sumenep itu.
Sebelum akhirnya diketahui bahwasanya akun FBÂ itu palsu, alias bukan milik Bupati Sumenep, akun tersebut minta pertemanan kepada sejumlah akun facebook ASN, Camat, dan sejumlah akun lain.
“Setelah permintaan pertemanan dari akun palsu itu dikonfirmasi, langsung inbox dan memulai percakapan dan akhinya minta nomor WhatsApp berikut kode 6 digit yang dikirim via SMS,” kata Ach. Wildan, yang kebetulan juga menjadi objek akun palsu itu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya ketika ditanya mengenai akun facebook yang mengatasnamakan Abuya Busyro Karim, yang tak lain Bupati Sumenep, dia mengaku sudah mengetahuinya.
“Hanya saja kita tidak bisa melakukan penelusuran lebih jauh, karena akun palsu itu langsung hilang,” kata Ferdiansyah saat dihubungi Mata Madura, Rabu (15/07/2020).
Menurut Kadiskominfo Sumenep, tidak ada korban yang dirugikan secara materi atas aksi akun palsu itu. Karena tidak berselang lama, kedok dari akun tersebut ketahuan.
“Atas kejadian ini, kita imbau masyarakat agar menggunakan media sosial dengan baik dan bijak,” imbau Ferdiansyah.
Rusydiyono, Mata Madura