Sebelum Wafat, Ra Fuad Beri Isyarat “Ingin Mandi Suci Sendiri”

×

Sebelum Wafat, Ra Fuad Beri Isyarat “Ingin Mandi Suci Sendiri”

Sebarkan artikel ini
Sebelum Wafat, Ra Fuad Beri Isyarat “Ingin Mandi Suci Sendiri”
PENGHORMATAN TERAKHIR: KH Nawawi Bin Abdul Jalil, Pengasun Ponpes Sidogiri, Pasuruan, saat mimpin shalat jenazah Ra Fuad sebelum dibawa ke Masjid Agung Bangkalan. (foto untuk mata madura)

matamaduranews.comBANGKALAN-Ada banyak testimoni atas keperibadian alm. RKH Fuad Amin. Salah satu testimoni itu datang dari RKH Karror As-Schal, adik kandung Pengasuh PP Syaichona Cholil Demangan Barat, Bangkalan, RKH Fakhrillah As-Schal.

Testimoni Ra Karror ini disampaikan dalam grup wa, bertulis, “Pada hari yang sama, Allah Swt memanggil engkau berdua, lalu dengan doa ampunan dan rahmat Allah dengan gambar alm. Ra Fuad dengan alm. Kiai Abdullah Schal,”.

Kemudian dijawab oleh Niman dengan emoji dua tangan mengadah, pada jam 17.25. Pada jam 18.23 wib, Ra Karror memberikan testimoni sebelum RKH Fuad Amin, wafat.

“Almarhum tadi jam 12 siang, dawuh engko’ mandiyeh a socceah dibi’ (Saya ingin mandi suci sendiri, red.). Dan beliau dalam keadaan berpuasa minta berbuka dengan anggur. Tapi keburu anfal gagal jantung. Karena memang sudah diring tiga jantungnya,” begitu isi percakapan, Senin (16/9/2019) jam 18.23, yang di screenshot dalam grup whatsApp, @srikandimadura 3, pada Selasa dini hari jam 01.52 WIB.

Karena penasaran, redaksi Mata Madura, bertanya ke pengirim screenshot. “Ponapa lerres pernyataan almarhum minta disucikan…sebelum wafat?,” tulis redaksi beberapa menit kemudian.

Lalu, pada hari Selasa jam 07.57 wib, dijawab, “Ini dawuhnya RKH. Karror As – Schal Adik kandung Pengasuh PP. Syaichona Cholil Demangan Barat Bangkalan (RKH. Fakhrillah As – Schal) keduanya cicit Mbah Kholil Bangkalan,” tulis Aba Laily dengan emoji duan tangan menyatu.

Jawaban Aba Laily direspon oleh Umar Al-Faruq beberapa menit kemudian. “lerres. Dari dulu KHR FUAD AMIN Sudah nyeleneh atau kata istilah madura hellap. Beliau memang asli cicit dari SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN,” tulisnya.

Dalam keterangan singkat Direktur RSU dr Soetomo, Joni Wahyuadi, Ra Fuad Amin wafat pada pukul 16.10 WIB, Senin (16/9/2019).

Sebelum meninggal kondisi Fuad Amin tidak dalam kondisi kritis. “Beliau tidak dalam kondisi kritis. Tidak di ICU, tapi beliau kan habis pasang ring di Sidoarjo,” kata Joni, seperti dikutip tribunnews.com.

Dalam catata petugas, Ra Fuad tujuh kali keluar masuk rumah sakit, selama di Porong, Sidoarjo. Lima kali masuk rumah sakit di Sidoarjo dan dua kali ke rumah sakit di Surabaya.

Penyakit Ra Fuad  komplikasi. “Ada gangguan jantung, paru-paru, dan urologi,” sambungnya.

Redaksi.

KPU Bangkalan