Catatan

Sekda Edy Is My Beloved Father and Brother

Mereka Menilai Sekda Edy (1)

matamaduranews.com-SUDAH 35 Tahun Edy Rasiyadi mengabdi sebagai ASN Sumenep. Jalan pengabdian ia lalui secara sunyi. Namun, jejak yang ditinggalkan kokoh menopang laju Pemerintahan Kabupaten Sumenep.

Tentu banyak hal suka dan duka yang mengiringinya. Tak sedikit kesan yang membekas di antara para ASN, aktivis, LSM, akademisi, para tokoh, kaum profesional serta wartawan yang kerap berinteraksi dengannya.

Lewat tulisan ini, akan dimuat bersambung: Mereka Menilai Sekda Edy Rasiyadi:

Bapak Edy Is My Beloved Father and Brother
Oleh: Hairil Fajar, Direktur Utama PT BPRS Bhakti Sumekar

 

BPRS Bhakti Sumekar
Hairil Fajar

Saya mengenal Bapak Edy Rasiyadi sejak 2019 dalam kapasitas beliau sebagai Komisaris Utama di BPRS Bhakti Sumekar. Namun sejak awal, hubungan kami jauh melampaui relasi kerja. Beliau bukan sekadar rekan dalam dunia profesional, tapi hadir sebagai sosok ayah dan kakak dalam kehidupan sehari-hari.

Beliau adalah pribadi yang sangat baik. Disiplin dalam memanfaatkan waktu, dan tulus dalam mengabdi. Saya menyaksikan sendiri bagaimana beliau menunjukkan kasih sayang ketika menerima panggilan dari istri atau anak-anaknya—itu bukan hanya menunjukkan kepemimpinan, tapi juga kehangatan seorang kepala keluarga yang penuh cinta.

Bapak Edy adalah figur sederhana, tenang, dan bijak. Dalam menghadapi persoalan, beliau tidak reaktif. Selalu ada opsi, selalu ada solusi yang ditawarkan. Setiap keputusan diambil dengan kehati-hatian yang penuh tanggung jawab. Di bawah bimbingan beliau, saya pribadi banyak belajar tentang pentingnya tata kelola perusahaan yang baik dan beretika.

Satu hal yang juga mendekatkan kami adalah hobi bersepeda. Dari aktivitas itulah kami semakin akrab. Dan jangan salah—meskipun lebih senior, semangat beliau selalu berada di depan. Kami yang muda harus mengakui, semangat beliau seperti tak pernah padam.

Bapak Edy adalah ayah, kakak, sekaligus sahabat dalam satu sosok. Sosok yang menginspirasi, menuntun tanpa menggurui, dan selalu mengingatkan dengan penuh kelembutan.

Tulisan ini hanyalah sedikit dari begitu banyak kebaikan beliau.
Sungguh, Bapak Edy is my beloved father and brother. (*)

Exit mobile version