MataMaduraNews.com–BANGKALAN-Rencana aksi yang akan digelar oleh Pemuda Bangkalan gagal di gelar. Aksi yang rencananya akan di gelar pada hari Rabu (15/03/2017) ke kantor Pemerintah Kabupaten Bangkalan itu menuntut Bupati Bangkalan, Makmun Ibnu Fuad agar mencopot Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultural, Perkebunan serta mencopot Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan.
Namun ternyata aksi yang rencananya akan mulai pada pukul 09.00 Wib itu gagal dengan alasan yang tidak jelas.
Kasat Intelkam Polres Bangkalan AKP Yuli Riyanto membenarkan jika aksi demo yang akan digelar oleh Pemuda Bangkalan gagal dilaksanakan. Padahal, menurutnya surat pemberitahuan aksi sudah diterima olehnya.
“Iya surat pemberitahuannya sudah ada tapi ternyata gak ada aksi apa-apa kok,” ujarnya saat dihubungi MataMaduraNews.com, lewat telpon (15/03).
Kasat Yuli menambahkan karena surat pemberitahuan sudah masuk, maka pihaknya juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk pengamanan. Ia mengaku tidak paham penyebab gagalnya aksi yang rencananya akan membawa massa sekitar 75 orang.
“Saya kurang ngerti penyebabnya apa tapi yang jelas tidak aksi apa-apa sampai saat ini,” imbuhnya.
Kasat Yuli bercerita, rencana aksi demonstrasi gagal digelar bukan kali ini saja. Beberapa waktu lalu juga ada aksi yang hanya sebatas menggugurkan kewajiban karena sudah terlanjur melayangkan surat pemberitahuan.
“Kalau gak salah yang pas mau demo ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu hanya delapan orang lewat begitu saja seperti running text gitu,” pungkasnya.
Sementara itu Korlap Aksi Pemuda Bangkalan, Abdullah Amas tidak menampik jika aksi demonya gagal digelar. Ia mengatakan aksi demonstrasi yang akan di gelarnya ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. “Ia kita tunda mas sampai dengan waktu yang tidak ditentukan,” ujarnya saat dihubungi MataMaduraNews.com
Ketika ditanya penyebab gagalnya aksi tersebut, ia hanya mengatakan bahwa sedang dilakukan pendalaman oleh peserta aksi. “Tidak ada penyabab apa-apa kok. Hanya masih dilakukan penajaman aja oleh teman-teman,” pungkasnya.
Terpisah, aktivis anti korupsi sekaligus Direktur Jaka Jatim Mathur Husyairi menyayangkan tindakan teman-teman aktivis yang dengan mudah mengajukan pemberitahuan aksi dan bisa membatalkan begitu saja.
“Ini perlu dipertanyakan, sebenarnya permasalahan yang mereka angkat itu apa kok tiba-tiba langsung dibatalkan,” ujarnya heran.
Mathur mengatakan, kalau memang penyebab gagalnya aksi karena permasalahan yang ingin mereka tanyakan sudah terjawab, maka harus ada pemberitahuan kepada publik. Kalau tidak ada kejelasan lanjutnya berarti ada sesuatu yang janggal.
“Kalau alasan gagalnya tidak jelas berarti ada sesuatu yang perlu dipertanyakan,” imbuhnya.
Agus, Mata Bangkalan