Berita Utama

Sembilan Mantan Mahasiswa Stikes Insan Se Agung Bangkalan Tak Kunjung Diwisuda, Kok Bisa?

Terlihat seorang pria sedang keluar dari halaman Stikes Insan Se Agung Bangkalan, (Foto: Hasin)

matamaduranews.com -BANGKALAN- Sembilan orang mahasiswa Stikes Insan Se Agung Bangkalan yang seharusnya sudah di wisuda pada bulan september lalu masih harus bersabar, pasalnya sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak kampus tempat mereka mengenyam pendidikan tinggi.

Jangankan di wisuda, ternyata yudisium yang seharusnya sudah dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 itupun belum dilaksanakan.

Anehnya, sembilan mahasiswa itu pada saat semester 7 di lakukan transfer ke Stikes Insan Unggul yang berada di Jl. Kletek nomor 4, Menyanggong Kletek, Taman, Kabupaten Sidoarjo oleh oleh pihak Stikes Insan Se Agung Bangkalan.

Takpelak, sembilan orang mahasiswa itu harap-harap cemas karena nasib pendidikannya tak kunjung ada kejelasan, berharap ada titik terang mereka pun mencoba untuk mempertanyakan dan berniat  meminta difasilatasi kepada kampus tempat asal mereka menuntut ilmu keperawatan yaitu Stikes Insan Se Agung Bangkalan. Namun hasilnya nihil. Bahkan pihak Insan Se Agung terlihat lepas tangan dengan nasib mereka.

“Yang kami inginkan itu yang pertama surat keterangan kelulusan (SKL) harus dikeluarkan. Yang kedua kami minta kepastian dari pihak kampus kapan kami diyudisium dan diwisuda,” ungkap Ahmad Riyanto Wibowo, yang merupakan salah satu Mahasiswa Stikes Insan Se Agung Bangkalan yang di Tarnsafer ke Stikes Insan Unggul Sidoarjo dan sampai saat ini belum diwisuda, Kamis (18/10/18).

Ahmad bahkan mengaku belum mengatahui apa alasan Stikes Insan Unggul yang sampai saat ini belum mewisuda mereka. Sebab menurutnya pihak kampus belum memberikan alasan yang jelas.

“Hak hak kami ini belum dipenuhi oleh pihak kampus. Kami sudah sering kali menanyakan kapan SKL, Yudisium dan Wisuda. Akan tetapi jawaban pihak kampus tidak jelas. Kami merasa digantung,” ucapnya dengan raut wajah kecewa.

Walaupun demikian Ahmad mengaku tidak akan tinggal diam, bahkan Ahmad mengaku terus mencoba untuk  mendatangi Stikes Insan Unggul walaupun hasilnya masih jauh dari yang diharapkan.

“Kami cuma bisa bertemu dengan pihak BAK Insan Unggul. Dari mereka hanya bilang bahwa untuk pertemuan kami akan diagendakan lagi. Infonya sih antara Jumat dan Senin. Namun masih tidak jelas sih,” Mahasiswa asal Kecamatan Sepulu mengeluh.

Ahmad bersama dengan teman-temannya mengaku akan terus mendesak pihak Stikes Insan Unggul dan Insan Se Agung untuk mendapatkan hak mereka. Namun, apabila hak mereka tetap diabaikan mereka mengaku akan menempuh jalur apapun termasuk jalur hukum jika memang memungkinkan.

“Karena untuk pemberkasan yudisium kami sudah menyelesaikan semua. Kemudian kewajiban kami yang lainnya, seperti SPP dari smester 1 sampai 8 sudah kami penuhi semua, jadi kami tunggu iktikad baik pihak kampus,” tegas Ahmad.

Menanggapi hal itu, Pihak Stikes Insan Se Agung Bangkalan berdalih tidak tahu menahu. Sebab, kesembilan mahasiswa tersebut sudah ditransfer ke Stikes Insan Unggul Sidoarjo.

“Semester 7 mereka ditransfer ke Stikes Insan Unggul Sidoarjo,” kata salah satu petinggi Stikes Insan Se Se Agung Bangkalan yang enggan namanya dicantumkan.

Perihal kenapa mahasiswa tersebut ditransfer ke kampus lain, dirinyapun enggan untuk memberikan keterangan karena merasa bukan wewenangnya.

“Yang punya wewenang untuk menjawab itu ketua Insan Se Agung. Tapi orangnya ada di Surabaya,” ucapnya menolak untuk berkomentar.

Namun dirinya tidak menampik perihal kesembilan mahasiswa yang tidak kunjung mendapatkan haknya tersebut.

Hasin, Mata Bangkalan

Exit mobile version