matamaduranews.com-BANGKALAN-Kepala Seksi (Kasi) Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Agip mengatakan, Sensus Penduduk (SP) bakal digelar pada tahun 2020.
Namun berbeda dengan sebelumnya, sensus yang digelar setiap 10 tahun sekali ini untuk kali pertama akan menggunakan metode online.
Agip menyebut sensus akan berlangsung pada Februari-Maret tahun depan. Tapi sampai saat ini pihaknya merasa pesimis masyarakat Bangkalan bisa memfungsikan kuesioner secara online.
“Pengisian data secara mandiri ini di Bangkalan masih pesimis, melihat SDM dan penggunaan Android di Bangkalan masih minim,” ungkapnya pada Mata Madura, Rabu (25/9/2019) kemarin.
Guna mengatasi kemungkinan itu, BPS akan meminta bantuan universitas, sekolah dan pondok pesantren, dengan memakai sistem multilevel marketing atau yang tahu bisa mengajari yang tidak tahu.
“Kami akan melakukan sosialisasi Desember hingga Januari 2020. Bila warga Bangkalan nantinya belum mengisi kuesioner secara online pada Februari, nanti pada Juli 2020 petugas akan mendatangi rumahnya untuk mendata langsung,” terang Agip.
BPS Bangkalan menargetkan 22,9 persen penduduk Bangkalan berpartisipasi di SP 2020, serta basis data survei penduduk menggunakan data kependudukan.
“Kita akan bekerjasama dengan Dispendukcapil Bangkalan, karena survei ini juga menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK),” jelas Agip.
Kasi Statistik Sosial BPS Bangkalan itu mengharapkan masyarakat juga berpartisipasi dalam SP nanti. Sebab, data yang diperoleh akan dipakai oleh pusat untuk menuju satu data kependudukan.
“Jadi, nanti kita punya data jumlah penduduk berdasarkan survei dan berdasarkan NIK,” imbuh Agip.
Setiap tahun data kependudukan di Bangkalan terus meningkat. Tahun 2016 warga Bangkalan berjumlah 962.773 penduduk, kemudian 2017 berjumlah 970.894 penduduk.
Sayangnya, Agip selaku Kasi Ststistik Sosial BPS Bangkalan tidak bisa memberikan data kependudukan yang 2018.
“Masih proses dicetak. Saya juga tidak tahu jumlah kependudukannya yang 2018, yang jelas pasti meningkat,” dalihnya pada Mata Madura.
Syaiful, Mata Bangkalan