Sepucuk Cerita Penghuni Rutan Bangkalan; Pungli, Togel dan Narkoba (1)

Ilustrasi

matamaduranews.comBANGKALAN-Rumah Tahanan Negara Klas IIB Bangkalan, orang lebih mengenal Rutan Bangkalan berada di lokasi perbatasan dengan perkampungan warga. Di sebelah selatan, berbatasan dengan Jalan Raya Pertempuran serta sungai Pecinan.

Jika berjalan sekitar 300 meter ke arah barat Rutan, ada pemandangan indah. Bisa melihat suasana panorama laut.

Di balik keindahan pandangan luar bangunan yang dihiasi sekuntum bunga. Terdapat segelintir luka dan kenangan bagi narapidana yang ingin diperlakukan seperti lazimnya kehidupan manusia.

Nasiruddin, mantan narapidana kasus Narkotika, pernah mendekam di Rutan Bangkalan setelah hakim memvonis  hukuman 2 tahun 3 bulan. Dia baru bisa menghirup udara segar pada 9 Nopember 2018.

Nasiruddin berkeluh kesah selama hidup dalam Rutan Bangkalan. Dia merasa harus bicara ke publik agar ada pembenahan dalam kehidupan Rutan Bangkalan. Tanpa pungli, togel dan Narkoba.

Nasiruddin menggambarkan kehidupan neraka di dalam rutan bagi penghuni yang tidak memiliki cukup uang.

Sehari-hari, Nasiruddin hidup sengsara  di penjara. Makan dengan lauk ala kadarnya. Terkadang mandi 1 hari sekali. Dan tidur bergabung dengan puluhan terdakwa dan napi lainnya dalam ruang kecil.

Menurutnya, napi dari keluarga tidak mampu, bukan hanya fisik yang disandera. Batin juga tersiksa.

“Stres panjang. Terkadang ingin mengamuk,” cerita Nasiruddin kepada Mata Madura, Rabu dini hari (28/8/2019).

Kisah Nasiruddin ini hanya sepucuk kisah dari sekian cerita miris yang dialami para napi tak berduit.

Sejumlah napi harus tinggal di ruangan pengap. Fasilitas serba terbatas. Mereka bukan minta fasilitas bagus.

Mereka sadar melakukan kesalahan. Dan sedang menjalani hukuman. Mereka hanya minta diperlakukan lazimnya manusia salah; dibina dan diberi keleluasaan agar terus beribadah.

Nasiruddin berkeluh karena suasana dalam rutan bukan menggiring untuk tobat dari kesalahan.

Suasana Rutan Bangkalan kerap terjadi pungli. Ada jual beli kamar. Seperti ala rumah kos-kosan. Para penghuni yang hendak  menikmati fasilitas lebih, harus mengeluarkan biaya.

“Itu waktu saya di sana (rutan,red).   Entah kalau sekarang. Apa masih terjadi atau tidak,” ucap Nasiruddin.

Keseharian lain yang sering dilihat mata telanjang Nasiruddin adalah perjudian togel di dalam Rutan Bangkalan. Praktek itu dilakukan petugas pendamping (tamping) atas perintah oknum petugas bernama (BD).

“Ada banyak perjudian togel di dalam rutan saat saya mendekam tahun 2017 bulan juli,” ngakunya

Selain judi togel, Nasiruddin juga menyaksikan penyelundupan berbagai jenis barang dalam rutan. Dia melihat ada oknum bermain. Tak heran, barang  narkoba, leluasa keluar masuk tanpa ada pengawasan ketat.

“Banyak narkoba yang masuk tanpa sepengetahuan mata, tapi jelas adanya,” ungkap Nasiruddin.

Nasiruddin berdoa, semoga saat ini di Rutan Bangkalan sudah tak ada Narkoba. Sebab, katanya, peredaran Narkoba di dalam penjara lebih marak daripada di luar penjara.

bersambung….

Syaiful, Mata Bangkalan

Exit mobile version