Sering Mati Lampu, Warga Demo Kantor PLN Bangkalan

×

Sering Mati Lampu, Warga Demo Kantor PLN Bangkalan

Sebarkan artikel ini
Waega Bangkalan saat Demo ULP PLN Bangkalan.(matamadura.syaiful)

matamaduranews.com-BANGKALAN-Sejumlah warga menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PLN Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (29/9/2019) siang.

Aksi itu dilakukan lantaran saat ini berulang kali listrik padam sehingga mengganggu beragam aktifitas warga.

Pendemo beranggapan sering padamnya listrik ditempat mereka lantaran ulah kesengajaan PLN.

Mereka berharap setelah aksi demo dilakukan tidak pernah terjadi lagi pemadaman listrik bergilir mereka rasakan.

Hal ini seperti dikatakan Ahmad Annur, koordinator aksi.

Menurutnya, hampir setiap waktu, PLN area Bangkalan selalu melakukan pemadaman, namun tanpa pemberitahuan.

Langganan listrik mati, hampir tersebar di seluruh desa di Kabupaten Bangkalan, mulai dari Kecamatan Kokop, Konang dan Tanjung Bumi.

“Lebih-lebih di Desa Lerpak, Kecamatan Geger, sering sekali mati lampu. Naik turunnya voltase itu membuat kerusakan pada alat elektronik rumah tangga, kasian masyarakat,” teriaknya saat orasi.

Senada dengan Junaidi warga Banyusangkah, Tanjung Bumi, kesal dia, meski dilakukan pemadaman bergilir atau pemadaman total, rekening PLN dipatok perusahaan plat merah itu sama dengan pasokan listrik ketika normal.

“Yang lebih meresahkan lagi, meski lampu padam tagihan listrik tetap sama. Jadi harga rekening tidak turun, bahkan naik. Ada apa ini,” bebernya.

Kata Junaidi juga banyak pungli pemasangan instalasi KWH meter baru dari para petugas PLN.

“Jangan mau kena pungli, bayarlah sesuai dengan sebagaimana mestinya,” pesan dia saat orasi untuk warga Bangkalan.

Ahmad melanjutkan, jika masyarakat banyak mengadu kepada dirinya, terkait permintaan penyambungan daya listrik yang tak kunjung dilaksanakan.

“Sampai saat ini, ada juga KWH meter di Desa Lerpak, masih belum terpasang. Padahal sudah setaun,” sorotnya pada PLN Bangkalan.

Dirinya juga meminta nama-nama pelanggan PLN yang masih belum melunasi biaya tarif listrik, segera ditekan pada konsumen agar segera melunasi.

“Tunggakannya pada tahun 2018 sebanyak Rp 4,7 Milar, dan 2019 sebanyak Rp 2,9 Miliar, kami minta secara by name by address para konsumen yang memiliki tunggakan, agar kami bisa ikut mengawal,” jelasnya.

Masa aksi baru membubarkan diri setelah mendapat penjelasan dari Manager ULP PLN Bangkalan, Pangky Yonkyanata.

Dirinya menyampaikan, jika ada permainan harga penyambungan KWH meter baru dan tak sesuai dengan ketentuan, maka hal itu bukan dari petugas resmi PLN.

“Kami tegaskan bukan murni dari kami dari PLN,” tegasnya.

Kata Pangky, Penyambungan KWH 450 VA diperkirakan menghabiskan biaya Rp 421.000. Sedangkan untuk 900 VA sebesar Rp 843.000.

Uang tersebut kata dia, ditransfer atau dibayar melalui bank atau toko modern. Sedangkan selebihnya, seperti pemasangan instalasi dapat membayar ke pihak rekanan, sesuai negosiasi calon pelanggan.

Terkait permintaan nama- nama pelanggan yang nunggak membayar tarif listrik. Pangky tak bisa memberikan data tersebut.

Karena, katanya hal itu menjadi rahasia perusahaan. Namun demikian pihak berjanji akan bekerja maksimal untuk menekan tunggakan.

“Kami akan sosialisasikan dan tagih ke pelanggan-pelanggan,” kata pangky pada massa aksi.

Syaiful, Mata Madura

KPU Bangkalan