matamaduranews.com–BANGKALAN– Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bangkalan mengaku sedang menyelidiki kasus dugaan penggelapan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dideoma Masyarakat Bangkalan Aksi (MBA), Rabu,kemarin.
â€Memang kami sedang lidik kasus dugaan penggelapan dana bantuan PKH tersebut. Makanya intel Kejaksaan tetap rerus koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Bagi oknum-oknum yang melakukan pelanggaran nanti akan disidik,” tegas Kajari Badrut Tamam kepada Mata Madura, Kamis (5/9/2019).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kajari Badrut menjelaskan, langkah lidik sudah dilakukan dengan meminta keterangan dan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang mengetahui masalah dana PKH dan BPNT.
“Alangkah eloknya jika ada pengakuan dari pihak penerima. Kasi intel tetap melakukan koordinasi terus terkait proses dana PKH ini. Termasuk pelaporan dari Warga Lajing yang melapor ke Kejaksaan waktu lalu, tetap kita mintai keterangan,” sambungnya.
Bukan itu saja, kejaksaan berjanji tetap akan terus mengkaji fenomena yang berkembang terkait Bansos yang bermasalah.
“Kami tetap bekerja. Tapi, ada sesuatu yang harus kita buka, dan ada sesuatu yang tidak harus dibuka. Yang terpenting kita tetap tenang. Bangkalan aman, tetapi perkara tetap didalami,” tambahnya.
Kajari Badrut juga berjanji akan mengkaji keterkaitan oknum BRI dalam proses Bansos dari pemerintah pusat. Seperti, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) hingga Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak tepat sasaran dan penyelewangan oleh oknum tertentu.
“BRI nantinya kita selidiki. Jika ada keterkaitan dengan perkara yang kita dalami. Secepatnya kita akan panggil. Kita tunggu saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Binmas Polres Bangkalan AKP Jaswadi menjelaskan, pihaknya hanya bagian mendata saja untuk bidang bantuan sosial.
“Kami sudah proses pendataan dan mencari informasi, untuk terkait dana bansos tersebut,” ungkapnya kepada Mata Madura.
Syaiful, Mata Bangkalan