Berita

Sosok Multidimensi JIMHUR SAROS: Bagian dari Cuci Piring

Sosok multidimensi, Jimhur Saros saat dikunjungi Pemred Mata Madura, Hambali Rasidi.
Sosok multidimensi, Jimhur Saros saat dikunjungi Pemred Mata Madura, Hambali Rasidi.

MataMaduraNews.com, BANGKALAN – JIMHUR Saros sudah tidak asing bagi warga kota Salak, Bangkalan. Sosok pemilik nama asli Fathur Rahman Said ini, kerap menjadi jujukan banyak orang karena dinilai bisa menjadi mediator antara pejabat (penguasa) dan masyarakat atau menjadi juru runding antara apa yang menjadi kebutuhan rakyat dan keinginan penguasa.

Namun, predikat sosok juru damai ia tolak dengan halus. “Saya ini bagian dari cuci piring saja.  Kalau ada keributan, saya baru diminta harus menyelesaikan,” ucap Jimhur merendah, saat memulai perbincangan dengan Mata Madura, di rumahnya yang asri, Rabu, 04 Mei lalu.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kendati demikian, Jimhur merasa bahagia karena kehidupan yang dijalani bisa memberi manfaat kepada orang lain. “Soal rejeki sudah ada yang ngatur. Karena itu, saya tidak banyak menuntut ketika diminta membantu orang yang butuh pertolongan. Yang terpenting bagi saya adalah bisa memberi manfaat kepada orang lain,” tambah ayah tiga anak ini.

Tidak heran ketika Jimhur bertandang ke pasar-pasar tradisional, ia selalu mendapat jamuan istimewa dari para pemilik kios pasar. Kenapa? Para pemilik kios merasa terbantu. “Saya tidak pernah minta bayaran ketika ikut menyelesaikan konflik antara penguasa dan pedagang pasar. Saya tidak  ingin menjadikan beban mereka,” sambungnya.

Yang menyita perhatian Jimhur ketika merelokasi pasar dekat alun-alun kota. Di pasar lama ada 1.600 kios yang berhasil dipindah Pemkab Bangkalan tanpa ada gejolak berarti. “Saya harus memadukan manajemen konflik dan menajamen mediasi,” terang Jimhur.

Bagian advokasi yang dijalani Jimhur, tidak melulu antara penguasa dan rakyat. Kemelut rumah tangga juga menjadi perhatian Jimhur. “Urusan rumah tangga; dari masa kelahiran, perkawinan hingga perceraian selalu saya bantu. Gimana lagi, masyarakat butuh bantuan saya,” ungkapnya sembari tersenyum manis.

Terbaru, bidang jurnalistik. Owner PT Madura Corner Gemilang, sebuah media online Madura ini, juga dipercaya para kuli tinta Bangkalan untuk menahkodai PWI, periode 2015-2018.

Memang, nama Jimhur mulai populer sejak 1999. Nama dan wajahnya sering nongol di sejumlah media lokal Madura dengan atas nama LSM Lempar (Lembaga Parlemen Reformasi). Dengan ciri khas berapi-api kalau bicara, selalu menarik perhatian para kuli tinta yang ngepos di Pemkab Bangkalan.

Bagaimana cerita nama Jimhur Saros? “Pada tahun 1979, saya hoby nonton film Jim Weel West. Film itu ada aktor Jim West dan Jim Kline. Nah, tokoh film itu memberi inspirasi saya ketika menulis diary di sekolah. Nama saya langsung diganti Jimhur Saros. Sedangkan nama Saros merupakan singkatan dari nama kedua orang tua, yaitu Sa=Said (ayah Umar Said) sedangkan Ros= Rosyida (ibu Siti Rosyidah). Ketika mengisi ujian sekolah nama Jimhur Saros tetap saya pasang. Sehingga para guru bingung dikira ada siswa baru. Tapi kan ada nomor ujian sekolah. Guru saya hanya geleng kepala lihat ulah saya,” ceritanya sambil tertawa.

Aktivitas bisnis Jimhur? “Saya menjalankan persewaan kelengkapan perkawinan yang merupakan warisan dari ayah,” tandasnya. (hamrasidi)

Biodata lengkap dari nama dan gelar hingga 9 profesiny? Selengkapnya baca di Tabloid Mata Madura Edisi Perdana / 11 Mei 2016!

Exit mobile version