Stok Pupuk Bersubsidi di Bangkalan Diklaim Aman Hingga Akhir Tahun

Hearing Komisi B DPRD Bangkalan dengan Dinas Pertanian, Kios dan Dinas Perdagangan perihal pupuk di Bangkalan. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.com-BANGKALAN-Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan, Ir Puguh Santoso menyatakan, stok pupuk bersubsidi untuk Bangkalan, mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun 2020.

Adapun total alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Bangkalan, pada tahun 2020 ini mencapai 90 persen.

Rinciannya, hasil evaluasi potensi penyaluran terakhir 15 desember 2020 pupuk bersubsidi yakni, Urea 19.110 ton dan masih tersisa 362 ton untuk ditebus oleh petani.

Sedangkan, jenis Phonska realokasi terakhir yakni 5.592 ton dan tersisa 181 ton. Serta jenis Petroganik sudah terserap 2.696 ton dan tersisa 1.808 ton.

Pupuk jenis ZA sudah terserap 889 ton dan tersisa 90 ton. Terakhir, SP-36 sudah terealisasi 1.942 ton dan tersisa 164 ton.

Puguh menjelaskan, distribusi pupuk bersubsidi di Bangkalan berjalan lancar. Sebab, data mutakhir menunjukan sebagian besar pupuk sudah terdistribusi ke petani.

“Sampai akhir Desember sudah disalurkan ke petani,” tuturnya saat hearing bersama komisi B DPRD Bangkalan di ruang Banggar, Rabu (17/12/2020).

Target ditahun 2021 kata Puguh, distribusi pupuk agar lebih tepat sasaran, para petani harus semuanya sudah menggunakan Kartu Tani dalam penebusan pupuk.

“Kartu tani menjadi tanggung jawab bank BNI. Mudah-mudahan BNI bisa menertibkan kartu tani dan ditahun 2021 sudah tuntas,” harapnya.

Sementara anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Fadhur Rosi menginginkan data terkait penyaluran pupuk bersubsidi bisa lebih akurat sehingga dapat betul-betul disalurkan ke kalangan petani yang berhak menerimanya.

Harapan kami, pemangku kepentingan bekerja sama menyusun data yang akurat, memilah, dan memilih petani mana saja yang berhak mendapatkan subsidi pupuk.

Ia menyesalkan bahwa meski upaya mengelola pengadaan, penyaluran, dan penggunaan pupuk telah diatur, dilaksanakan, dan diawasi pemerintah, namun keluhan terkait dengan permasalahan penyaluran pupuk bersubsidi masih saja terjadi.

“Pada dinas pertanian, kios dan distributor pupuk serta dinas perdagangan di tahun 2021 harus ada pengawasan pada program pupuk di masyarakat agar lebih tepat sasaran,” paparnya.

Karena tidak dipungkiri, di Bangkalan selama ini mulai dari kalangan petani, masyarakat dan pemuda seringkali melakukan audensi ataupun aksi perihal pupuk.

“Itu menunjukkan masih ada permasalahan yang harus dibenahi, karena dikalangan masyarakat beredar informasi harga pupuk ada yang dijual di luar harga HTE,” jelasnya.

Pesan kami pada masyarakat Bangkalan, sesuai informasi dari produsen penebusan pupuk terakhir yakni jatuh pada tanggal 20 desember 2020.

“Bagi yang belum menebus pupuk bersubsidi dipersilahkan, karena waktunya tinggal 4 hari lagi,” arahan Rosi pada masyarakat Bangkalan.

Syaiful, Mata Madura

Exit mobile version