matamaduranews.com–Sumenep 20 tahun mendatang diprediksi didominasi lansia. Para warga Sumenep kebanyakan berumur lanjut usia.
Kondisi Sumenep itu dikhawatirkan seperti negara Jepang saat ini. Setiap rumah banyak lansia tak terurus mati dengan sendirinya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sementara anak-anak muda saat ini. Pada 20 tahun mendatang banyak yang memilih menjadi pengusaha daripada menjadi pegawai atau bekerja di bidang Kelautan dan Pertanian.
Begitu salah satu isi pembahasan dalam Forum Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Sumenep untuk tahun 2025-2045 yang digelar Bappeda, Jumat 8 Desember 2023.
Hadir sebagai narasumber, Andy Kurniawan, Tim Pendamping penyusunan Ranwal RPJPD dari Universitas Brawijaya, Malang.
Banyak peserta forum konsultasi itu. Seperti OPD, Intansi vertikal, BUMD, organisasi masyarakat, Tim Penggerak PKK, Gabungan Organisasi Wanita, Forum Anak, Perguruan tinggi, aliansi BEM, perbankan, dan media.
Plt Kepala Bappeda Sumenep, Yayak Nur Wahyudi dalam sambutan menyampaikan, output dari forum konsultasi itu, untuk memperoleh masukan penyempurnaan rancangan awal RPJPD, terkait isu strategis, serta rancangan visi dan misi Kabupaten Sumenep tahun 2025-2045.
Bappeda merancang visi: Sumenep Bermartabat, Maju dan Berkelanjutan
Harapannya tercipta:
1. SDM Berdaya Saing Global dan Sejahtera
2. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi sektor unggulan berbasis Inovasi, Riset dan Teknologi
3. Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Adaptif
4. Mewujudkan Stabilitas dan Ketaatan Hukum
5. Mewujudkan Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi
6. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan di Seluruh Wilayah dan Infrastruktur yang Berkelanjutan
Achmad Sa’ie, Ketua Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) membuat catatan usai hadir di acara itu.
Berikut catatan Achmad Sa’ie:
Dominasi Lansia
Oleh: Achmad Sa’ie
Jumat kemarin saya hadir dalam kegiatan Forum Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RPJPD Kabupaten Sumenep 2025-2045.
Dalam forum itu salah seorang narasumber menjelaskan bahwa dari hasil surveinya Kabupaten Sumenep 20 tahun kedepan diprediksi akan didominasi lansia. Dikhawatirkan seperti negara Jepang saat ini, di mana di setiap rumah banyak lanzia tak terurus mati dengan sendirinya.
Dalam isu strategisnya RPJPD 2025-20245 tersebut perlu memperhatikan kemungkinan-kemungkinan seperti yang dialami negara jepang tersebut. Yang tentunya perlu memaksimalkan di sektor kesehatan.
Pertanyaan muncul, berdasar salah seorang narsum itu bahwa berdasarkan hasil survei kecendrungan generasi melenial dan generasi Z Kabupaten Sumenep 20 tahun kedepan, yaitu sekitar 60 persen lebih memilih jadi pengusaha ketimbang profesi lain seperti profesi nakes, ASN dan profesi lainnya.
Entah pengusaha miliuner atau yang marak belakangan orang Sumenep Sukses jadi pengusaha kelontong di kota-kota besar di tanah air.
Padahall Kabupaten Sumenep sendiri berdasarkan RPJPD Jatim masuk kasawan industri perikanan, pertanian dan perternakan.
Artinya kalau mengacu pada pemetaan potensi itu, maka pengembangan atau pembangunan kota keris ini pada 20 tahun kedepan dan menuju Indonesia emas 2045 maka persiapan SDM nya perlu memiliki skill dan kemampuan mengelola tiga potensi kabupaten peling Ujung Timur Pulau Madura ini.
Namun, itu semua tidak akan mampu meraih kesuksesan kecuali dari potensi itu dilakukan HILIRISASI.
Sementara di sektor pendidikan, di Kabupaten Sumenep belum ada kampus yang memiliki prodi perikanan.
Sedangkan prodi pertanian sejauh ini hanya satu kampus yaitu kampus Universitas Wiraraja saja, itu pun peminatnya tak banyak.
Sehingga yang dikhawatirkan akan terjadi krisis generasi bidang pertanian dan perikanan sebagai benteng terakhir penjaga pangan di negeri ini.
Wallahu’alam