Tabungan Gaul iB, Cara BPRS Gaet Kaum Milenial Dalam Menabung

Dirut BBS Novi Sujatmiko saat menjelaskan tabungan Gaul iB dalam jumpa pers, Rabu (18/12/2019) di Pendopo Keraton Sumenep. (matamadura)

matamaduranews.comSUMENEP-BPRS Bhakti Sumeker (BBS) akhirnya meluncurkan tabungan Gaul iB bertempat di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Rabu (18/12/2019).

Peluncuran tabungan Gaul iB ini, dihadiri Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jatim dan para Direksi BPRS yang tergabung di Asosiasi Bank Syariah Seluruh indonesia (Asbisindo) Wilayah Jawa Timur.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Terlihat juga para Forpimkab Sumenep dan para Dewan Pengawas BBS serta kaum milenial dari kelompok pelajar SMA dan mahasiswa menghadiri peluncuran tabungan Gaul iB.

Sebelum diluncurkan, Asbisindo Jatim bersama OJK Regional 4 Jatim sehari sebelumnya menggelar kegiatan Festival Musik Milenial, Mencipta Lomba Yel Yel Tabungan Gaul iB dan bazar UMKM dan acara Aksi Gaul Madura.

Acara festival musik kian meriah karena diisi bintang tamu, Ust Zulfikar Basyaiban bersama Veve Zulfikar Basyaiban. Kaum milenial begitu menikmati dengan lantunan musik bernuansa islami.

Sebelum resmi diluncurkan, Rabu pagi diisi talk show dengan tema Gaya Hidup Muslim Milenial di Era Revolusi 4.0.

Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim sangat apresiasi dengan inovasi BBS dalam meluncurkan tabungan Gaul iB. Kata Kiai Busyro, program tabungan Gaul iB bisa merangsang para milenial agar tidak hidup boros dan rajin menabung.

Peluncuran program tabungan Gaul iB sengaja dipusatkan di Sumenep karena di Jawa Timur kali pertama yang meluncurkan program tabungan Gaul iB adalah BPRS Bhakti Sumekar.

Program ciptaan BBS ini pernah diluncurkan dalam soft launching tabungan Gaul iB, Minggu 21 Juli 2019 bertempat di depan Masjid Agung Sumenep.

Sebelumnya, Kompartemen BPR Syariah Asbisindo melaunching produk Tabungan Gaul iB, di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Senin (8/7/2019).

Apa itu Tabungan Gaul iB?

Direktur BPRS Bhakti Sumekar, Novi Sujatmiko menjelaskan, Tabungan Gaul iB merupakan akronim dari Gerakan Menabung Milenial. Dengan harapan para kaum milenial di era revolusi industri 4.0 mau berinvestasi atau berinteraksi dengan layanan dan jasa di BPR Syariah se Indonesia.

“Tabungan Gaul iB merupakan branding bersama BPR Syariah se-Indonesia. Kedepan, kami akan rancang sistem yang terkoneksi ke seluruh 165 BPR Syariah se-Indonesia,” terang Novi Sujatmiko saat jumpa pers usai peluncuran Tabungan Gaul iB, Rabu siang.

Menurut Novi, sasaran Tabungan Gaul iB adalah para siswa dan mahasiswa agar para kaum milenial gemar menabung. Sehingga mereka bisa mengatur dan mengontrol keuangannya dengan cara menabung di BPR Syariah.

Kata Novi, produk tabungan Gaul iB sengaja dicipta untuk segmen milenial menghadapi era digital yang serba teknologi.

“Kaum milenial yang ingin menabung Gaul iB tidak harus datang ke kantor BPRS Bhakti Sumekar. Cukup daftar dan setor uang melalui smartphone,” terang Novi dalam sambutannya.

Novi menjelaskan, untuk menjadi nasabah tabungan Gaul iB, cukup scan KTP, selfie bersama KTP-nya, tanda tangan di atas kertas, lalu diupload dalam akun setelah download aplikasi Gaul di playstore.

“Setelah entri data cocok dengan dispindukcapil, penabung akan diberi nomor rekening. Setelah calon nasabah menerima nomor rekening, setoran uang langsung bisa transfer rekening antar bank dengan mentransferkan ke nomor rekening yang sudah ada di tabungan Gaul iB,” sambung Novi.

Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK KR 4 Jatim, Mulyanto yang hadir dalam kegiatan ini mengapresiasi trobosan yang dilakukan BPRS dalam mengembangkan keuangan syariah.

Dia berharap, melalui program tabungan Gaul iB, diharap keuangan syariah dapat meningkat sejalan dengan peningkatan pangsa pasar keuangan syariah di Jawa Timur.

Mulyanto mengaku bangga dengan BPRS Bhakti Sumekar Sumenep yang selalu ada solusi dan terobosan baru dalam mengembangkan keuangan Syariah.

“Alhamdulillah BPRS punya peran yang cukup bagus dalam tata kelola keuangan di wilayah Sumenep hingga tingkat nasional,” papar Mulyanto.

OJK Jatim selama ini konsen mengatur dan mengawasi keuangan syariah. Berdasarkan survei 2016, , tingkat literasi keuangan syariah di Jawa Timur 29 persen. Pihaknya yakin pertumbuhan itu akan mencapai 100 persen.

“Ayo para kaum milenial khususnya di Sumenep untuk gemar menabung,” ajaknya.

hambali rasidi

Exit mobile version