Tahun Ini, PKK Sumenep Lakukan Percepatan Program

BERI BANTUAN: Ketua TP PKK Sumenep, Nurfitriana Busyro Karim menyerahkan bantuan bibit cabai kepada salah seorang pengurus PKK. (Foto Rusydiyono Mata Madura)

Meningat kecepatan perubahan zaman, Ketua TP PKK Sumenep menyadari perlunya melakukan akselerasi program. Komitmen ini, disampaikan pada peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Sumenep beberapa waktu lalu.

 

BERI BANTUAN: Ketua TP PKK Sumenep, Nurfitriana Busyro Karim menyerahkan bantuan bibit cabai kepada salah seorang pengurus PKK. (Foto Rusydiyono Mata Madura)
BERI BANTUAN: Ketua TP PKK Sumenep, Nurfitriana Busyro Karim menyerahkan bantuan bibit cabai kepada salah seorang pengurus PKK. (Foto Rusydiyono Mata Madura)

MataMaduraNews.comSUMENEP – Perubahan di zaman modern saat ini begitu cepat, dan hal itu perlu adanya penyeimbang untuk memfilter segala bentuk pengaruh negatif yang ditimbulkan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep Nurfitriana Busyro Karim mengatakan bahwasanya memang pengetahuan dan informasi sudah terlalu cepat melampaui. Kecanggihan teknologi dan tawaran produk elektronik yang sudah menggurita saat ini telah mencipta sekat sosial yang kadang tidak dirasakan oleh setiap individu.

”Satu yang perlu kita lakukan, jangan melupakan budaya para leluhur yakni gotong royong,” pesan isteri Bupati Busyro tersebut pada peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45 awal Agustus kemarin.

Oleh sebab itu, Bunda Fitri-panggilan akrab Ketua PKK itu, menegaskan pada perayaan HKG yang ke-45 tersebut PKK akan fokus pada akselarasi program. Dari beberapa program pokok PKK akan direalisasikan lebih maksimal. Tidak hanya itu, PKK Kabupaten Sumenep juga akan meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, sehingga percepatan itu tercapai dengan sempurna.

Guna mewujudkannya, Bunda Fitri mengimbau kepada seluruh pengurus PKK dan masyarakat secara umum supaya menjaga spirit gotong royong. Sebab hanya dengan gotong royong semua pengaruh buruk dari perkembangan zaman ini bisa ditepis.

Selain gotong royong, ikhlas dalam mengerjakan segala bentuk urusan merupakan seruan utama perempuan kelahiran Lombok waktu itu. Ketika seseorang ikhlas, maka semua tanggung jawab yang dibebankan kepada setiap orang akan terasa ringan.

”Mereka yang ikhlas nanti dapat KMS yaitu kartu masuk surga,” ucap Bunda Fitri menyebut KMS sebagai bentuk motivasi disambut tepuk tangan dan tawa segenap undangan.

Pada peringatan HKG PKK ke-45 yang juga berbarengan Bulan Bhakti Gotong Royong XIV, Bunda Fitri menyerahkan sejumlah bantuan dan penghargaan. Salah satu bantuan yang diberikan yakni bibit cabai. Sekilas, bantuan tersebut terlihat sederhana. Namun, pesan harapan yang ingin disampaikan Bunda Fitri luar biasa. Yakni perempuan harus mandiri dan bisa mengurangi beban para suami.

”Jika cabai ada, tomat ada, sayur ada, maka kalau pergi ke pasar tinggal melle buja (beli garam, red),” kata Bunda Fitri sembari belajar melafalkan bahasa Madura.

| inforial

Exit mobile version